Atasi Stunting, Kementan akan Luncurkan Padi dengan Zinc Tinggi

Atasi Stunting, Kementan akan Luncurkan Padi dengan Zinc Tinggi

Robi Setiawan - detikFinance
Selasa, 09 Okt 2018 22:05 WIB
Foto: kementan
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) berencana meluncurkan varietas baru kaya kandungan Zn (Zinc) untuk atasi kekurangan gizi besi.

Hal tersebut penting dilakukan karena varietas padi di Indonesia pada umumnya memiliki kandungan Zn yang rendah. Padahal selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktifitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting yang kasusnya cukup besar dan merata di Indonesia.

"Dalam upaya meningkatkan nilai gizi sekaligus untuk mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat, kami akan melakukan langkah melalui biofortifikasi, yaitu perakitan varietas padi dengan kandungan Zn tinggi," kata Kepala BB Padi Priatna Sasmita dalam keterangan tertulis, Selasa (9/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Priatna menyatakan hal tersebut telah dirintis di International Rice Research Institute (IRRI) sejak 2000-an dan telah menghasilkan galur-galur yang diuji di negara-negara kolaborator seperti IRRI dan Harvest Plust Project.

Material pemuliaan tersebut telah diuji di negara-negara kolaborator penelitian, antara lain Filipina, Bangladesh, dan Indonesia.

Pengujian materi pemuliaan padi Zn tinggi dari IRRI mulai diuji di Indonesia pada 2009, kemudian diintensifkan mulai 2013. Pemurnian dan seleksi materi-materi pemuliaan tersebut telah menghasilkan galur-galur harapan yang mulai diuji multi lokasi pada 2016.

"Pada tahun 2016-2017, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian melakukan Uji Multi Lokasi galur-galur dengan kandungan Zn tinggi di beberapa provinsi di Pulau Jawa, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat," jelasnya.

Galur-galur yang dimaksud antara lain: IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 (Inpari 46 Nutri Zinc), IR99680-3-CRB-0-SKI-1-SKI-2-5 (Inpari 47 Nutri Zinc), dan IR99270-34-2-1 (Inpari 48 Nutri Zinc).


Setelah melalui beberapa metode pengujian dari mulai uji multi lokasi, pengujian ketahanan hama penyakit, pengukuran Zn, sampai evaluasi karakter mutu gabah dan fisiko kimia beras, hasilnya membuktikan tiga galur tersebut memiliki kandungan Zn tinggi.

Dari 3 galur yang diusulkan, galur Inpari 46 Nutri Zinc dinyatakan lulus untuk dilepas sebagai varietas unggul oleh tim penilai pelepas varietas tanaman pangan, di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lalu, dalam sidang pelepasan varietas yang dilaksanakan di Bogor pada 3 Oktober 2018, tim penilai pelepas varietas tanaman pangan, di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyatakan bahwa dari 3 galur yang diusulkan, galur Inpari 46 Nutri Zinc dinyatakan lulus untuk dilepas sebagai varietas unggul.

Varietas Inpari 46 Nutri Zinc memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,5i ppm. Pelepasan galur-galur sebagai varietas baru, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai gizi masyarakat Indonesia pada umumnya, khususnya di beberapa tempat dapat mengatasi kondisi gizi Zn buruk, yang ditandai antara lain dengan adanya prevalensi kekerdilan (stunting) yang tinggi.

"Galur-galur yang diusulkan tersebut memiliki kandungan Zn dalam beras paling tinggi di antara galur yang diuji sehingga sangat prospektif untuk dilepas sebagai varietas padi unggul baru dengan keunggulan kandungan Zn tinggi, produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak dan pulen," ungkapnya.

Lebih lanjut Priatna menambahkan bahwa langkah ini sangat strategis karena padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia. Ia berharap Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) bisa melakukan perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target, antara lain Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.

"Mudah-mudahan setelah SK pelepasan varietas tersebut terbit, benihnya dapat segera diperbanyak agar bisa segera dikembangkan untuk dimanfaatkan petani. Ke depan, varietas ini akan menunjang upaya menjaga ketahanan gizi masyarakat dan ketahanan pangan nasional," pungkas Priatna.

Dengan lulusnya varietas Inpari 46 Nutri Zinc tersebut, diharapkan bisa memberikan alternatif bahan tanaman bermutu kepada petani di lahan sawah irigasi dengan kandungan gizi Zn tinggi, rasa nasi disukai, relatif tahan terhadap hama/penyakit utama, dan daya hasil relatif tinggi. (mul/ega)

Hide Ads