Jumlah Pelamar CPNS Sudah Jutaan, Lowongan Hanya 200 Ribu

Jumlah Pelamar CPNS Sudah Jutaan, Lowongan Hanya 200 Ribu

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 10 Okt 2018 07:55 WIB
Jumlah Pelamar CPNS Sudah Jutaan, Lowongan Hanya 200 Ribu
Simulasi tes CPNS. Foto: Muslimin Abbas/detikcom
Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat sudah ada 3.879.000 akun yang terdaftar sebagai pelamar CPNS 2018 hingga hari ini. Akun tersebut tercatat di situs web sscn.bkn.go.id per Selasa (9/10) pukul 00.00 WIB.

"Akun pelamar sampai saat ini itu sudah 3.879.000-an. Untuk pagi ini saja sudah bertambah 42.000-an, dari 00.00 WIB sudah 42.000-an yang terbentuk baru," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).

Namun, dari total orang yang sudah membuat akun di sistem SSCN, baru 2.500.000-an yang telah memilih instansi yang membuka lowongan CPNS 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara jumlah pelamar yang sudah menyerahkan dokumen-dokumen persyaratan baru ada 1.925.000 orang. Namun angkanya terus bertambah setiap hari.

Persaingan peserta CPNS ini pun akan sangat ketat mengingat terbatasnya kuota yang dibuka. Untuk mengetahui lebih lanjut cek berita selengkapnya.

Hingga saat ini sudah ada sekitar 2.500.000 pelamar CPNS memilih instansi yang membuka lowongan CPNS 2018 dari total ada 3.879.000 akun yang mendaftar. Namun, pada akhirnya hanya 238.015 orang yang terpilih menjadi CPNS. Oleh karenanya proses seleksi akan berlangsung sangat ketat.

"Sudah 2,5 juta yang tentukan pilihannya mau masuk instansi mana sehingga memang kita harus benar-benar seleksi dengan sebaik baiknya, dari 2,5 juta kita akan hanya ambil kurang lebih 238.000," kata Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji dalam acara Leader's Talk di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Dia mengatakan, pemerintah terus memperbaiki proses rekrutmen CPNS agar mendapatkan SDM berkualitas. Diharapkan, nantinya 238.015 yang direkrut adalah yang terbaik.

"Sejak 2 tahun terakhir kita sudah mengarah dan memastikan bahwa yang akan masuk ini memang yang terbaik dan akan membuka birokrasi kita," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, saat ini rekrutmen seleksi CPNS sudah dilakukan dengan sistem komputer yakni Computer Assisted Test (CAT). Dengan sistem komputer ini diharapkan SDM yang terpilih adalah yang terbaik.

"KemenPAN-RB juga lakukan langkah serius perbaiki kualitas ASN, mendorong profesionalisme ASN dengan rekrutmen lewat CAT sistem," tambahnya.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi instansi terfavorit pada rekrutmen CPNS 2018. Sejauh ini, sudah ada 336.736 orang yang melamar ke instansi tersebut.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan menyebut Kemenkumham menjadi instansi paling diburu sebagai fenomena baru. Pasalnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri yang sebelumnya diprediksi paling diincar pelamar CPNS.

Dia menduga kondisi tersebut terjadi karena banyak lulusan D3 atau yang sedang menempuh jenjang S1 mencoba melamar ke instansi tersebut dengan gelar SMA. Kemenkumham sendiri membuka lowongan untuk 2.000 orang, 878 di antaranya untuk lulusan SMA.

"Ternyata begini, fenomena baru nih. Saya menduga banyak yang sudah D3 atau sedang S1 misalnya semester 4-5, tapi dia milih masuk di SMA dengan formasi sipir penjara," katanya kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).

Dapat disimpulkan jumlah pelamar CPNS di Kemenkumham tak sebanding dengan lowongan yang disediakan.

Setelah Kemenkumham, di urutan kedua ada Kementerian Agama dengan 168.538 pelamar, Kejaksaan Agung 36.918 pelamar, Kementerian Ristekdikti 32.252 pelamar, Kementerian Perhubungan 27.651 pelamar.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi instansi terfavorit pada rekrutmen CPNS 2018. Sejauh ini, sudah ada 336.736 orang yang melamar ke instansi tersebut.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan menyebut Kemenkumham menjadi instansi paling diburu sebagai fenomena baru. Pasalnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri yang sebelumnya diprediksi paling diincar pelamar CPNS.

Dia menduga kondisi tersebut terjadi karena banyak lulusan D3 atau yang sedang menempuh jenjang S1 mencoba melamar ke instansi tersebut dengan gelar SMA. Kemenkumham sendiri membuka lowongan untuk 2.000 orang, 878 di antaranya untuk lulusan SMA.

"Ternyata begini, fenomena baru nih. Saya menduga banyak yang sudah D3 atau sedang S1 misalnya semester 4-5, tapi dia milih masuk di SMA dengan formasi sipir penjara," katanya kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).

Dapat disimpulkan jumlah pelamar CPNS di Kemenkumham tak sebanding dengan lowongan yang disediakan.

Setelah Kemenkumham, di urutan kedua ada Kementerian Agama dengan 168.538 pelamar, Kejaksaan Agung 36.918 pelamar, Kementerian Ristekdikti 32.252 pelamar, Kementerian Perhubungan 27.651 pelamar.

Kepala Staf Presiden Moeldoko memastikan pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018 tidak ada calo. Moeldoko menilai, jika ada yang mengiming-imingi lulus tes dengan membayar sejumlah uang, itu omong kosong.

Dia menjelaskan, sekarang seleksi CPNS dilakukan menggunakan sistem komputer sehingga bisa menghindari kecurangan, termasuk sogok menyogok supaya lulus.

"Mau masuk (CPNS) bayar, padahal itu omong kosong, semua pakai sistem. Nggak bisa bayar-bayar, mau bayar ke siapa," katanya di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Secara terpisah, Deputi Sistem Informasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) Iwan Hermanto juga memastikan seleksi CPNS dilakukan secara transparan dan akuntabel. Jadi tidak ada kecurangan.

"Kita menerapkan seleksi ini berdasarkan akuntabilitas dan transparansi. Kamu ini diawasi. BKN yang melaksanakan (rekrutmen CPNS) diawasi oleh KemenPAN-RB, oleh BPKP diaudit, bahkan polri sudah siap backup sampai kabupaten kota," paparnya.

"Tidak ada lagi ruang ada orang yang menjanjikan. Kalau ada hal hal itu kami pastikan itu bohong karena semua menggunakan sistem komputer," sambungnya.

Kepala Staf Presiden Moeldoko memastikan pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018 tidak ada calo. Moeldoko menilai, jika ada yang mengiming-imingi lulus tes dengan membayar sejumlah uang, itu omong kosong.

Dia menjelaskan, sekarang seleksi CPNS dilakukan menggunakan sistem komputer sehingga bisa menghindari kecurangan, termasuk sogok menyogok supaya lulus.

"Mau masuk (CPNS) bayar, padahal itu omong kosong, semua pakai sistem. Nggak bisa bayar-bayar, mau bayar ke siapa," katanya di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Secara terpisah, Deputi Sistem Informasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) Iwan Hermanto juga memastikan seleksi CPNS dilakukan secara transparan dan akuntabel. Jadi tidak ada kecurangan.

"Kita menerapkan seleksi ini berdasarkan akuntabilitas dan transparansi. Kamu ini diawasi. BKN yang melaksanakan (rekrutmen CPNS) diawasi oleh KemenPAN-RB, oleh BPKP diaudit, bahkan polri sudah siap backup sampai kabupaten kota," paparnya.

"Tidak ada lagi ruang ada orang yang menjanjikan. Kalau ada hal hal itu kami pastikan itu bohong karena semua menggunakan sistem komputer," sambungnya.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengingatkan masyarakat yang mau ikut rekrutmen CPNS tidak mendaftar jelang penutupan. Pendaftaran sendiri hanya dibuka sampai 15 Oktober 2018.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan menyampaikan, jumlah pendaftar CPNS 3 hari jelang penutupan diprediksi bakal membludak. Sistem pendaftaran yang dibuka secara online itu bisa terganggu jika pelamar menumpuk di hari yang bersamaan itu.

"Saya sampaikan kepada teman teman jangan nunggu last minute karena siapa tahu nanti tanggal 13, 14, 15 itu justru akan banyak yang masuk, nanti sistemnya akan lebih terhambat lagi dan sebagainya," kata dia kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).

Dia mengimbau calon pelamar yang sudah menentukan instansi yang dituju agar segera melakukan proses pendaftaran dan menyerahkan seluruh dokumen persyaratan.

Ridwan menegaskan pendaftaran online tidak akan ada perpanjangan waktu. Pukul 23.59 WIB di 15 Oktober 2018, pendaftaran online resmi ditutup. Artinya calon pelamar tidak punya kesempatan lagi untuk mendaftar di hari berikutnya.

"Oh nggak ada perpanjangan. Jadi tidak ada lagi perpanjangan. (Hanya sampai tanggal 15 Oktober) iya," tambahnya.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengingatkan masyarakat yang mau ikut rekrutmen CPNS tidak mendaftar jelang penutupan. Pendaftaran sendiri hanya dibuka sampai 15 Oktober 2018.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan menyampaikan, jumlah pendaftar CPNS 3 hari jelang penutupan diprediksi bakal membludak. Sistem pendaftaran yang dibuka secara online itu bisa terganggu jika pelamar menumpuk di hari yang bersamaan itu.

"Saya sampaikan kepada teman teman jangan nunggu last minute karena siapa tahu nanti tanggal 13, 14, 15 itu justru akan banyak yang masuk, nanti sistemnya akan lebih terhambat lagi dan sebagainya," kata dia kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).

Dia mengimbau calon pelamar yang sudah menentukan instansi yang dituju agar segera melakukan proses pendaftaran dan menyerahkan seluruh dokumen persyaratan.

Ridwan menegaskan pendaftaran online tidak akan ada perpanjangan waktu. Pukul 23.59 WIB di 15 Oktober 2018, pendaftaran online resmi ditutup. Artinya calon pelamar tidak punya kesempatan lagi untuk mendaftar di hari berikutnya.

"Oh nggak ada perpanjangan. Jadi tidak ada lagi perpanjangan. (Hanya sampai tanggal 15 Oktober) iya," tambahnya.

Hide Ads