-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal membangun rumah DP Rp 0 lagi. Pembangunannya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Seperti apa rencananya?
Direktur Pengembangan Usaha Jakpro Hanief Arie menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan tiga lokasi untuk dibangun hunian DP Rp 0. Total unit yang bakal dibangun pun tidak sedikit.
Diharapkan, hadirnya rumah DP Rp 0 tersebut bisa menurunkan kekurangan kebutuhan hunian di Jakarta.
Rumah DP Rp 0 merupakan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya Sandiaga Uno yang kini sudah mundur dari jabatannya karena mengikuti perhelatan Pilpres 2019.
telah merangkum informasi terkait rencana tersebut. Cek berita selengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut.
Direktur Pengembangan Usaha Jakpro Hanief Arie menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan tiga lokasi untuk dibangun hunian DP Rp 0.
"Ada beberapa lokasi yang bisa digunakan, satu yang sudah masuk di perencanaan kita di Rorotan (Jakarta Utara), kemudian di Depo LRT kita di kawasan Kelapa Gading, lokasi ketiga adalah di Yos Sudarso (Jakarta Utara)," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Status tanah di Depo LRT dan Yos Sudarso yang akan dibangun adalah milik Pemprov Jakarta. Sementara di Rorotan milik Jakpro yang didanai dari penyertaan modal daerah (PMD). Namun tanah di Rorotan baru sebagian yang dikuasai oleh Jakpro
"Yang di Rorotan itu sebagian tanah yang kita miliki yang berasal juga dari penyertaan modal daerah. Jadi itu juga tanah yang dibeli Jakpro yang berasal dari penyertaan modalnya pemprov juga," paparnya.
Proses pengadaan tanah di Rorotan hingga kini masih berlangsung. Tapi dia tidak ingat berapa luas lahan yang kini sudah dikuasai.
"Jadi ini proses pengadaan lahannya masih berlangsung. Kita sudah memiliki, saya lupa jumlahnya tapi kita baru memiliki sebagian, yang di Rorotan," tambahnya.
Direktur Pengembangan Usaha Jakpro Hanief Arie mengatakan, rencananya rumah DP Rp 0 tersebut akan dikombinasikan untuk MBR dan komersial alias masyarakat berpenghasilan tertentu.
"Jadi di lokasi-lokasi tadi, jadi bisa kita mix-kan antara MBR atau masyarakat berpenghasilan tertentu," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Dia mengatakan, keinginan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, masyarakat berpenghasilan rendah punya kesempatan untuk tinggal di Jakarta. Namun, Jakpro juga mempertimbangkan faktor kelayakan (feasible) dari segi usaha.
"Ini kan keinginan dari gubernur supaya masyarakat berpenghasilan rendah juga punya hak tinggal di dalam kota, tapi juga tentu akan diimbangi dengan hitungan-hitungan yang membuat proyek itu menjadi visible," jelasnya.
"Kita rencananya kayak di Depo, lokasi Kelapa Gading itu pemikiran kita bisa kita kombinasikan ada tower yang MBR dan sisanya bisa untuk lainnya," lanjutnya.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa persen porsi masing-masing untuk MBR dan komersial.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sedang merencanakan pembangunan rumah DP Rp 0 di 3 lokasi di Jakarta. Hunian yang jadi program andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu bakal dibuat vertikal.
"(Akan dibangun rumah) vertikal. Vertikal karena tanah sudah semakin langka," kata Direktur Pengembangan Usaha Jakpro Hanief Arie kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Mengingat terbatasnya lahan yang ada di Jakarta, pihaknya menilai model yang paling tepat untuk rumah DP Rp 0 adalah rumah vertikal ketimbang rumah tapak.
"Sehingga menurut kami model yang paling memungkin untuk rumah DP Rp 0 ini adalah perumahan vertikal," sebutnya.
Jakpro memperkirakan masing-masing tower hunian vertikal ini bisa dibangun hingga maksimal 20 lantai, tapi dengan memperhitungkan kondisi tanah yang akan dibangun.
"Perlu dilihat nanti kondisi tanahnya bagaimana sehingga bisa membuat konstruksi, fondasinya yang memungkinkan bisa naik berapa, tapi mungkin gambaran kami sekitar 10 lantai, atau maksimal 15 atau 20 lantai," tambahnya.
Totalnya bakal ada 15.000 unit yang dibangun. Direktur Pengembangan Usaha Jakpro Hanief Arie menyebutkan, pihaknya akan membangun 3.000 unit di Kawasan Depo LRT Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kita di Depo (LRT Jakarta) itu mungkin bisa 3.000 unit," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Berikutnya di Kawasan Jalan Yos Sudarso, Kebon Bawang, Jakarta Utara akan dibangun sekitar 5.000 unit. Sementara di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara akan dibangun sekitar 7.000 unit.
"Di Yos Sudarso kurang lebih juga bisa 5.000 unit. Rorotan itu mungkin bisa 7.000 unit," sebutnya.
Dia mengatakan, di Rorotan paling memungkinkan untuk dibangun lebih banyak unit karena luas lahannya memadai.
"Ya karena di Rorotan memang masih tanah hamparan kan," tambahnya.
Soal harga yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan mengikuti ketetapan yang sudah diatur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kita akan menggunakan acuan (harga) yang sudah dibikin sama Kementerian PUPR," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Jika mengacu Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 552/KPTS/M/2016, maka rumah DP Rp 0 yang akan dijual Jakpro di Jakarta Utara adalah Rp 9,6 juta per meter per segi, dan harga jual per unit paling banyak Rp 345,6 juta. Untuk sementara, pihaknya belum menetapkan berapa luas unit yang mau dibangun.
"Terminologi MBR kan nomenklatur yang baku sehingga kita juga tidak ingin membuat definisi sendiri, kita mengikuti kaidah normal, kaidah umum yang digunakan oleh Kementerian PU," jelasnya.
Jakpro rencananya akan mengkombinasikan rumah DP Rp 0 untuk MBR dan komersial. Untuk harga yang komersial akan mengikuti pasar. Tapi pihaknya belum menetapkan harga tersebut.
"Kita belum memfinalkan. Kita belum tahu nanti strukturnya seperti apa, pemilihan materinya gimana, sehingga harga jualnya berapa, kita belum bisa, tapi kalau yang non MBR sih menurut saya sesuai harga pasar yang berlaku saja," tambahnya.