Pemberian KI secara sindikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit antara Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo dengan Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan, serta sejumlah Direksi Bank peserta Sindikasi pada Indonesia Infrastructure Investment & Financing Signing Ceremony yang diadakan di Nusa Dua, Bali pada Kamis (11/10/2018).
Penandatanganan tersebut merupakan bagian dari Indonesia Investment Forum 2018: A New Paradigm in Infrastructure Financing yang bersamaan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari total nilai investasi pembangunan yang mencapai Rp 13,57 triliun, sebesar Rp 9,16 triliun (67,53%) dibiayai secara sindikasi perbankan. Progress pekerjaan konstruksi jalan tol ini per Agustus 2018 telah mencapai mencapai 75,11%, dan diproyeksikan akan beroperasi secara komersial pada Oktober 2019," terang Putrama.
"Dalam pembiayaan sindikasi perbankan ini, BNI ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB) bersama dengan Mandiri, CIMB Niaga, PT Sarana Multi Infrastruktur dan BRI. Selain itu, BNI juga berperan sebagai agen escrow atau penampungan," tambahnya.
Tidak hanya memberikan pembiayaan secara sindikasi, BNI juga telah mendukung aktivitas bisnis Hutama Karya secara keseluruhan melalui penyediaan Corporate Card dan layanan E-Payment untuk ruas-ruas tol. Bagi pegawai Hutama Karya juga telah menjadi nasabah BNI Payroll, BNI juga telah menyalurkan Kredit Tanpa Agunan (BNI Fleksi) dan Kredit Kepemilikan Properti (BNI Griya) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dari segi konsumer.
Baca juga informasi Indonesia Pavilion IMF-WBG selengkapnya di sini. (idr/hns)