Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi menjelaskan BI akan memberikan dukungan teknis pada topik kebijakan moneter, statistik makroprudensial dan moneter. Kemudian bank sentral juga akan memberikan dukungan berupa likuiditas syariah jangka pendek dan instrumen lainnya.
Kemudian, BI juga akan memberikan dukungan dalam bidang pembelajaran, sebagai anggota negara-negara South East Asian Central Banks (SEACEN). Program BI saat ini adalah berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas sumber dya manusia Bank Sentral di negara Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pemberian dukungan teknis dalam bentuk pembelajaran merupakan salah satu bentuk koordinasi yang dapat dilakukan antarnegara, dalam hal ini antar bank sentral. Seperti terus ditekankan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, koordinasi dan kerja sama antarnegara merupakan kunci menghadapi berbagai tantangan global saat ini.
Selain itu dukungan capacity building akan diberikan berupa partisipasi/keikutsertaan dalam program lokakarya/seminar internasional, kunjungan studi ke BI, serta knowledge sharing dalam bentuk video conference. Demikian disepakati oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, dan Gubernur Bank Sentral Suriname, Glenn H. Gersie. Pertemuan dilaksanakan hari ini (12/10) dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.