Cegah LPG Asing, PNS Perbatasan Malaysia Wajib Pakai Bright Gas

Cegah LPG Asing, PNS Perbatasan Malaysia Wajib Pakai Bright Gas

Mustiana Lestari - detikFinance
Sabtu, 13 Okt 2018 14:20 WIB
Foto: Pertamina
Jakarta - Pemerintah Kabupaten Nunukan mengakui masih maraknya peredaran tabung LPG milik negara tetangga di daerahnya. Menjawab tantangan tersebut, Pemkab Nunukan bersama dengan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan menjalin kerja sama dengan meningkatkan ketersediaan tabung gas dari negeri sendiri.

Kerja sama itu ditandai dengan kegiatan Deklarasi Penggunaan LPG Bright Gas oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kabupaten Nunukan yang dihadiri langsung oleh Bupati Nunukan dan perwakilan dari Pertamina.

Region Manager Domestic Gas Pertamina MOR VI Tiara Tesaufi menyatakan upaya Pertamina memperkenalkan produk Bright Gas ibarat gayung bersambut dengan program yang sedang digalakkan oleh Bupati Nunukan untuk membudayakan pemakaian produk dalam negeri, termasuk LPG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbeda dengan deklarasi serupa di wilayah lain yang fokus mengajak ASN untuk beralih dari produk LPG subsidi ke non subsidi, deklarasi di Kabupaten Nunukan difokuskan agar ASN menggunakan LPG dari Indonesia dibandingkan produk negara tetangga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat produk negara tetangga telah hadir cukup lama di Nunukan", kata Tiara dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/10/2018).


Sebelumnya, persebaran tabung LPG Bright Gas di Kabupaten Nunukan berkisar di angka 500 tabung per bulan. Ke depannya, Pertamina siap menambah kapasitas kapal pengangkut LPG langsung dari Balikpapan sembari menunggu rampungnya pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tarakan yang akan mempermudah suplai ke Kabupaten Nunukan dan sekitarnya.

"Pertamina hadir di Nunukan bukan hanya sebagai institusi bisnis melainkan hadir sebagai wakil pemerintah. Ke depannya tidak hanya sebatas penjualan produk, namun kehadiran kami bisa berupa kerjasama lainnya seperti pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)", imbuh Tiara.

Selanjutnya, pemerintah Kabupaten Nunukan dan dinas terkait akan membuat dan menyebarluaskan surat edaran kepada lebih dari 4000 ASN di Nunukan untuk bersama-sama dengan Pertamina melakukan edukasi terkait penggunaan LPG asli Indonesia.


Pada deklarasi ini Bupati Nunukan juga dinobatkan sebagai Duta Bright Gas atas inisiatifnya memperjuangkan kedaulatan energi di Kepulauan Nunukan. "Sudah banyak yang tahu Nunukan adalah Kota Perjuangan. Tugu dwikora masih berdiri kokoh sebagai bukti. Ayo sama-sama kita kobarkan Api Cinta Indonesia di perbatasan", pungkas Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid.

Lebih lanjut Laura menyatakan dengan 590 km garis perbatasan, kendala yang dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Nunukan lebih kompleks dibandingkan wilayah lain, termasuk penggunaan produk dalam negeri yang masih kurang diminati.

"Ini merupakan PR kita bersama dan edukasi merupakan salah satu hal yang tengah kami lakukan. Masyarakat perlu mengetahui bahwa dengan menggunakan produk dalam negeri dapat memicu dan memacu perekonomian bangsa. Walaupun terkadang lebih murah, tapi ini terkait harga diri bangsa yang selayaknya tidak dapat dibeli oleh bangsa lain", ujar Laura. (mul/mpr)

Hide Ads