Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara menjelaskan, para pedagang yang akan menempati lapak ini adalah pedagang yang sudah terdata pada waktu awal penempatan PKL Tanah Abang di Jalan Jati Baru.
"Pedagang yang dulunya ada di jalan Jati Baru, jumlahnya ada 650 orang. Hari ini diundi 100 orang. Sedangkan kapasitas hanya 446," jelas dia usai melihat kondisi Skybridge di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, sisa dari para PKL yang tidak terfasilitasi di lapak skybridge akan dialihkan ke Pasar Tanah Abang Blok F.
"Sisanya koordinasi dengan PD Pasar Jaya dan akan ditempatkan di Blok F," jelas dia.
Sementara itu dari hasil pantauan detikFinance, di bagian atas jembatan sudah terdapat sekat sekat yang bakal membagi kios-kios berukuran 1,5 x 2 meter. Sedikitnya, ebanyak 200 kios sudah tampak.
Masih tampak beberapa sekat yang ditempel sederhana dengan menggunakan baut. Jika ditilik lebih detil, sekat ini terbuat dari susunan gypsum tipis persegi panjang dan stinles.
Totalnya, direncanakan di jembatan ini akan ada 446 lapak yang akan disediakan oleh pengelola secara total, dari angka tersebut sudah tampak ada 100 kios yang rampung, rapih dengan lapisan semen putih yang sudah di cat dengan berwarna hijau muda.
Untuk menempati lapak ini, nantinya para pedagang harus membayar biaya retribusi sebesar Rp 500.000/ bulan. Jumlah tersebut merupakan biaya pemeliharaan yang termasuk biaya, kebersihan, penerangan, keamanan sampai pemasangan CCTV di bagian atas skybridge.
Tonton juga 'Harga Sewa Lapak Pedagang Skybrigde Tanah Abang Rp 500 Ribu Per Bulan':
(dna/dna)