Peternak Sebut Daya Beli Turun Jadi Penyebab Harga Telur Hancur

Peternak Sebut Daya Beli Turun Jadi Penyebab Harga Telur Hancur

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 15 Okt 2018 17:56 WIB
Foto: Erliana Riady
Jakarta - Harga telur ayam saat ini terus menerus jatuh hingga menyebabkan kerugian. Peternak mengklaim hal tersebut terjadi karena daya beli yang sedang menurun.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Atung mengatakan pada dasarnya penurunan harga telur telah terjadi sejak bulan Agustus kemarin. Namun, puncaknya terjadi saat memasuki bulan Sura menurut kalender Jawa.

Pasalnya, memasuki bulan Sura banyak orang yang memilih tidak mengadakan hajatan atau kegiatan sehingga menurunkan daya beli telur ayam yang biasa digunakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah dua bulan merugi kan artinya dari Agustus pertengahan sudah mulai jelek itu. Nah itu karena kan mau memasuki bulan Sura kalender Jawa biasanya nggak boleh ada kegiatan, pesta," kata dia kepada detikFinance, Senin (15/10/2018).


Lebih lanjut, saat ini harga telur di tingkat peternak telah menembus angka Rp 15.000 per kilogram (kg). Angka ini jauh dibandingkan biaya operasional sebesar Rp 19.000 per kg.

Artinya, peternak harus menanggung kerugian selisih antara biaya operasional dan harga jual hingga Rp 4.000 per kg.


Sementara itu, dipantau detikFinance dari Pasar Senen, Jakarta Pusat harga telur telah dipatok Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per kg dari sebelumnya Rp 24.000 hingga Rp 23.000 per kg. (dna/dna)

Hide Ads