Tumiyana mengatakan, total investasi dari Kereta Cepat JKT-BDG sebesar Rp 80 triliun. Dia bilang, pihak konsorsium akan mengeluarkan pembiayaan dari kas pribadi sebesar Rp 20 triliun. Sementara sisanya Rp 60 triliun dari utang.
Dari situ, Tumiyana menjelaskan, pihaknya juga melakukan perhitungan tarif Kereta Cepat yang akan diberikan untuk menutup pinjaman utang. Adapun hitungan yang didapat untuk tarif kereta cepat tersebut sebesar Rp 200 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumiyana memperkirakan bahwa tarif tersebut telah sesuai dengan keekonomian masyarakat. Tarif itu dinilai bersaing dengan tarif KA Argo Parahyangan Priority yang sebesar Rp 250 ribu.
"Sekarang KAI itu bikin kereta eksekutif dari Jakarta-Bandung itu Rp 250 ribu rebutan. Analisa kita based on Rp 200 ribu," ujarnya.
"Sekarang kalau ada bank, ngasih pinjaman dengan rate di bawah 4%, grace periode-nya 10, terus waktu pengembaliannya 40 tahun setelah grace periode, kira-kira kita tertarik nggak? kalau saya bilang, saya sih tertarik banget," tuturnya.
Tonton juga 'Kapsul Berkecepatan 1.220 km/jam Siap Meluncur 2019':
(fdl/ang)