Membeli barang dengan berbelanja sebenarnya salah satu tindakan untuk mendapatkan aset. Namun masalahnya ketika aset tadi adalah aset yang konsumtif maka secara global kekayaan kita tidak bertambah namun malah menurun nilainya.
Sebagai ujian mudah, coba lihat di dalam lemari pakaian Anda, apakah aset pakaian tadi kebanyakan konsumtif? Lemari sepatu, ruang makan atau bahkan aksesoris yang selalu Anda bawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi tidak boleh belanja? Nggak begitu juga sih, sesuai judul bagaimana kita berbelanja dan apa saja yang dibeli tidak akan menjatuhkan kita ke kemiskinan dan ketidaksejahteraan. Berbicara belanja pintar dan efektif artinya berbelanja dengan cara yang benar dan mendapatkan aset yang benar, yaitu:
1. Belanja kebutuhan
Berbelanja yang benar seharusnya dengan memprioritaskan kebutuhan. Kebutuhan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda karena bila ditunda akan bermasalah, dan biasanya jumlahnya terbatas dan bersifat dasar.
Seperti misalnya sepotong baju benar sekali adalah kebutuhan namun bila baju tadi 'harus' merk tertentu dan Anda sebenarnya tidak membutuhkannya maka baju tadi menjadi bukan kebutuhan.
2. Aset produktif atau membuat kita produktif
Ada 2 syarat yang sebaiknya kita tanamkan ketika kita akan berbelanja, yaitu aset tadi sebaiknya produktif yaitu tidak mengurangi kekayaan kita dan kalau bisa malah menambah, dan bila itu susah maka buat komitmen bahwa aset tadi bisa membuat kita produktif.
Sepatu seperti cerita di atas adalah konsumtif, namun bila dengan sepatu tadi membuat kita semakin percaya diri dalam bergaul dan menghasilkan opportunity penghasilan kenapa tidak?
3. Pintar dengan diskon
Keberhasilan pembelanjaan adalah ketika kita bisa mendapatkan barang atau aset yang kita butuhkan dengan harga lebih murah dan nilai yang dimiliki barang atau aset tadi. Sehingga diskon memang adalah sarana untuk mencapainya.
Namun adalah suatu kegagalan ketika diskon malah membuat kecenderungan kita untuk selalu menghabiskan uang yang kita miliki. Karenanya, jangan pernah jadikan diskon sebagai alasan untuk kita berbelanja, tapi jadikan saat berbelanja untuk mencoba mendapatkan diskon. Maka jadwalkan waktu belanja Anda dan berusahalah mendapatkan pengurangan harga atau diskon.
4. Tidak berutang
Saya bukan orang yang anti utang ya, namun ketika barang yang dibeli adalah barang untuk konsumtif, menurun nilai asetnya dan diperoleh dengan utang pula, maka Anda masuk dalam istilah sudah jatuh tertimpa tangga dan kemudian patah tangan pula.Jadi kesalahan yang dilakukan sangat banyak. Untuk itu jauhi utang apabila Anda berbelanja barang konsumtif.
Selamat berbelanja!
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)