Budi mengaku belum mengantongi data progres terakhir proyek besar yang sudah dimulai sejak Januari 2016 itu. Oleh karena itu pihaknya akan memanggil direksi KCIC untuk meminta data progresnya.
"Saya belum update lagi dengan direksi. Saya baru undang minggu depan," tuturnya di Gedung BPK, Jakarta, Senin (22/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agendanya ya kita evaluasi. Progresnya berapa persen. Rintangannya apa. Apa masalah dana atau lahan," tambahnya.
Budi menduga proyek ini terkendala dari sisi pembebasan lahan. Sebab untuk membangun jalur sepanjang 143 kilometer (km) dibutuhkan pembebasan lahan yang cukup banyak.
"Kalau saya duga tanah bukan masalah yang mudah. Tanahnya banyak dan ada di mana-mana," tuturnya.
Hingga awal Juli tahun ini progres kontsruksi hanya 5% dan pembebasan lahan hampir 70%. Proyek ini sebenarnya ditargetkan selesai pada 2021 mendatang. (das/dna)