Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi investasi di sektor ESDM pada tahun 2015 mencapai US$ 32,3 miliar, tahun 2016 sebesar US$ 29,7 miliar, dan tahun 2017 kembali turun menjadi US$ 27,5 miliar.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menerangkan, turunnya investasi tak lepas dari harga minyak mentah dunia. Jonan menuturkan, di tahun 2011-2012 harga minyak mentah dunia mencapai US$ 100 per barel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya keputusan investasi mengikuti, 2014-2015 dan sebagainya," kata Jonan dalam acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Harga minyak mentah turun tak lama setelah melambung tinggi. Penurunan itu berimbas pada melambatnya investasi.
"Begitu harga minyak turun, di 2016 turun, 2017 naik lagi keputusan investasi bangkit lagi nantinya terefleksi 2019-2020," paparnya.
Dia menambahkan, keputusan investasi tak berbarengan dengan pergerakan harga minyak mentah dunia. Sementara, harga minyak mentah tak bisa dipastikan.
"Ini sering telat, semua investasi besar eksplorasi terutama dilakukan di periode di mana setelah harga minyak tinggi," tutupnya.
Tonton juga 'Indonesia Kantongi Investasi Rp 202,5 T untuk Infrastruktur':
(fdl/fdl)