Punya Jurus Baru Hitung Produksi Beras, BPS Tak Lagi Rilis ARAM

Punya Jurus Baru Hitung Produksi Beras, BPS Tak Lagi Rilis ARAM

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 24 Okt 2018 15:42 WIB
Kepala BPS Suhariyanto/Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah memiliki metode perhitungan produksi beras baru yang bernama Kerangka Sampel Area (KSA). BPS yakin perhitungan data yang memanfaatkan teknologi citra satelit ini lebih akurat dari sebelumnya.

Dengan metodologi ini BPS juga bisa menghitung potensi produksi beras 3 bulan ke depan, sebab data luas panen padi akan terus di-update setiap bulannya.


Kepala BPS Suhariyanto yakin metodologi perhitungan ini jauh lebih akurat dibanding metode perhitungan sebelumnya. Dia juga yakin perhitungan potensi 3 bulan ke depan juga lebih akurat ketimbang data Angka Ramalan (ARAM) yang dulu terus digunakan oleh BPS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(ARAM) itu kan angka ramalan, dulu 3 kali setahun. Itu memang hanya ramalan yang menggunakan data statistik berdasarkan luas panen. Kalau ini melihat potensi, beda dong dengan ramalan, karena kita menggunakan foto satelit. Ini akan jadi acuan, jadi tidak akan keluar lagi ARAM," tuturnya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (24/10/2018).


Berdasarkan metode KSA BPS melihat potensi produksi gabah kering giling di Oktober 2018 sebanyak 2,66 juta ton, November 2018 2,10 juta ton dan Desember 2018 2,13 juta ton. Dari angka itu, tercatat potensi produksi beras di Oktober 2018 sebsar 1,52 juta ton, November 2018 1,20 juta ton dan Desember 2018 sebanyak 1,22 juta ton.

Angka potensi produksi beras di kuartal IV-2018 itu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi konsumsi beras yang berada di kisaran 2,43-2,51 juta ton. Hal itu lantaran di kuartal VI-2018 sudah memasuki masa tanam.

"Memang Oktober sampai Desember biasanya produksi beras menurun," tambahnya.






Tonton juga 'BPS Menjawab SBY yang Sebut Penduduk Miskin 100 Juta':

[Gambas:Video 20detik]

(das/hns)

Hide Ads