MRT Jakarta Mau Jual Saham di 2023

MRT Jakarta Mau Jual Saham di 2023

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Sabtu, 27 Okt 2018 21:00 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta membuka peluang untuk menjadi perusahaan publik setelah beroperasi nanti. Direktur Keuangan PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan rencana initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana dilakukan guna membawa badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut lebih baik lagi.

"Saya punya ide mau membangun perusahaan ini transparan. Oleh karena itu, saya ingin MRT (kalau memenuhi syarat) akan di-IPO kan. Karena kalau masuk bursa, itu ada yang mengatur bagaimana report, transparansi, GCG (good corporate governance) dan lain-lain," katanya dalam sebuah paparan di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Tuhiyat bilang, kemungkinan perusahaan melepaskan saham perdananya ke publik baru bisa dilakukan pada saat tiga sampai empat tahun pasca MRT Jakarta beroperasi (2022-2023). Hal tersebut dengan catatan, MRT Jakarta mencatatkan keuntungan yang positif setiap tahunnya hingga tak lagi disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta selaku pemilik saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IPO itu profit harus positif. Mungkin sekitar 3-4 tahun setelah operasi," ujar dia.


Rencananya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Dana segar dari publik itu juga bisa dipakai untuk melakukan ekspansi rute, baik di Jabodetabek atau di provinsi lainnya di Indonesia.

Tuhiyat berharap, kelak PT MRT Jakarta juga bisa menjadi kontraktor MRT di wilayah-wilayah Indonesia bahkan luar negeri lainnya yang berencana membangun transportasi serupa. Untuk itulah, induk MRT Jakarta akan dipilih sebagai pionir yang melepaskan saham perdananya ke publik.

"Karena kita punya lulusan-lulusan terbaik yang sudah dilatih dan mumpuni di bidangnya," ungkap Tuhiyat.

Keputusan suatu perusahaan untuk IPO sendiri memiliki beberapa tujuan. Di antaranya sebagai strategi mendapatkan kepercayaan publik, memiliki tata kelola yang baik karena diawasi oleh berbagai pihak agar bisa mengembangkan bisnis, mendapatkan nasabah baru, dana murah, bahkan digunakan untuk alasan prestise atau gengsi.

(eds/ara)

Hide Ads