Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Baitul Ihwan menjelaskan pasca kejadian tersebut Ditjen Perkeretaapian langsung melakukan perbaikan.
"Saat ini tim Ditjen Perkeretaapian tengah melakukan upaya perbaikan plafon yang mengalami kerusakan agar segera dapat kembali beroperasi," jelas Baitul dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Minggu (28/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini perbaikan masih dilakukan, khususnya untuk plafon ruang tunggu. Sehingga stasiun DJKA saat ini masih belum bisa digunakan untuk naik turunkan penumpang sampai perbaikan selesai yang ditargetkan selesai esok hari.
"Sekarang stasiun DJKA masih ditutup untuk dilakukan perbaikan plafon ruang tunggu. Insya Allah senin besok kalau tidak ada masalah, sambil menunggu material plafon datang, stasiun DJKA dibuka kembali untuk umum," ungkap Baitul menjelaskan keadaan.
Menurut keterangan yang diperoleh, badai angin masuk melalui jalusi (lubang angin) yang ada di stasiun LRT DJKA yang mengakibatkan plafon di bagian ruang tunggu terangkat dan berjatuhan. Sementara bagian atap pada akses jalan ke stasiun yang ada di ramp, tangga, eskalator dan lift dalam kondisi belum terpasang dan masih berupa kerangka besi, jadi dapat dipastikan tidak ada material yang jatuh dari tempat tersebut.
Dilaporkan juga bahwa tidak ada korban jiwa akibat dari runtuhnya beberapa bagian plafon di stasiun LRT DJKA.
Dilansir dari BMKG, kecepatan angin pada saat itu mencapai 27 knot atau sekitar 50 km/jam. Hal itu mengakibatkan banyak fasilitas umum yang mengalami kerusakan, diantaranya adalah Kawasan Jakabaring Sport City (JSC). (dna/dna)