World Bank Puji Upaya RI Bereskan Masalah Sampah di Laut

World Bank Puji Upaya RI Bereskan Masalah Sampah di Laut

Aditya Mardiastuti - detikFinance
Selasa, 30 Okt 2018 17:27 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Nusa Dua - Indonesia telah berkomitmen untuk menanggulangi sampah-sampah plastik, terutama di laut. Komitmen itu diapresiasi dan diakui pihak World Bank Group.

"Seperti yang anda ketahui Indonesia telah memegang peranan kunci untuk mengangkat isu tentang sampah-sampah laut. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merupakan salah satu yang mengerahkan komunitas internasional untuk merespons peningkatan ancaman polusi laut, khussunya plastik," kata World Bank Vice President for Sustainable Development, Laura Tuck di acara Tackling Marine Plastic Pollution di hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018).


Menurut Laura, Presiden Joko Widodo telah menargetkan untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025 mendatang. Pihaknya pun mendukung langkah tersebut dengan ikut berkontribusi untuk memberikan masukan dan langkah analitis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan menggunakan bantuan World Bank Indonesia Oceans Multi Donor Trust Fund, dengan kontribusi dari Denmark dan Norwegia, Indonesia telah melakukan sejumlah upaya analitis dan masukan yang penting secara khusus, analisis yang mendalam, dan mengidentifikasi sumber utama limbah plastik laut," terangnya.


Dia menyebut dengan bantuan tersebut, Indonesia telah berhasil mengidentifikasi masalah polusi laut yang berupa sampah plastik. World Bank juga turut membantu pengelolaan limbah laut tersebut.

"Telah mulai menangani masalah dengan program pengelolaan limbah padat senilai US$ 1,2 miliar. Di mana US$ 100 juta berasal dari sumbangan World Bank, program ini berupa investasi untuk upaya mengurangi kebocoran berbasis lahan yang menyumbang 80 persen dari sampah laut di Indonesia," terangnya.

"Tak hanya itu, Indonesia juga mulai menambah nilai guna sampah plastik, seperti untuk konstruksi material jalan," sambung Laura.

(ams/hns)

Hide Ads