Di Konferensi Laut Dunia, Susi: Kita Harus Setop Illegal Fishing

Di Konferensi Laut Dunia, Susi: Kita Harus Setop Illegal Fishing

Aditya Mardiastuti - detikFinance
Selasa, 30 Okt 2018 23:15 WIB
Foto: Dok. ANTARA FOTO/Media OOC 2018/Irsan Mulyadi/nym.
Nusa Dua - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan sejumlah kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk melindungi laut. Susi berharap aksi serupa juga dilakukan oleh negara lainnya.

"Saya ingin menyoroti apa yang sudah dilakukan Indonesia sejauh ini Indonesia telah melakukan berbagai langkah dalam melindungi lautan, seperti memerangi IUU Fishing, melakukan penegakan hukum yang ketat di laut, 68 persen dari total bibit ikan yellow fin tuna ada di Indonesia dan itu berhasil kita selamatkan, kita juga terus setop illegal fishing," kata Susi dalam sambutannya di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018).


Susi menyebut langkah yang dilakukan Indonesia sesuai dengan materi yang diangkat dalam Konferensi Laut Dunia atau Our Ocean Conference (OOC) yaitu perlindungan laut, perikanan yang berkelanjutan hingga keamanan laut. Susi berharap semua negara bisa saling bergandengan tangan untuk mewujudkan isu yang diangkat OOC ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyerukan kepada semua orang untuk menangani masalah kelautan, dengan tunduk pada aturan internasional seperti UNCLOS, dan lain-lain. Saya juga menyerukan kerja sama regional untuk memerangi IUU Fishing, jika tidak bekerja sama dengan para negara tetangga, maka metode Indonesia akan backfired," ujar Susi.


Dia juga mengajak para peserta konferensi untuk menyetop eksploitasi laut.

"Kita harus setop mengeksploitasi lautan, biarkan laut bernapas dan revitalisasi. Laut punya hak untuk dilindungi, 71 persen dari planet kita itu laut, jadi laut punya hak untuk dilindungi. Manfaatnya untuk kita dan generasi mendatang," pesan Susi. (ams/hns)

Hide Ads