Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
"Kalau kita lihat pembiayaan dalam bentuk utang terus mengalami penurunan 2 tahun terakhir ini yang disebutkan bahwa APBN makin sehat dan mandiri," kata Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hal ini mencapai Rp 50 triliun penurunannya," kata Sri Mulyani.
Dia menyadari masalah utang memang kerap digunakan dalam komunikasi politik, namun, Sri Mulyani menegaskan pemerintah mengelola utang dengan hati-hati.
"Ini adalah stance policy sering dalam komunikasi politik yang di-highlight angka nominalnya atau kumulatif utangnya, teknik politik menggunakan isu utang," ujarnya.
"Kalau pengelolaan utang menggunakan cara seperti ini. Kami hati-hati dengan kenaikan fed fund rate, quantitave easing dikurangi, maka biaya dari utang semakin mahal. Maka kami juga menurunkan exposure utang itu," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (hns/hns)