Kepala SKK Migas Amie Sunaryadi menerangkan, hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan memanfaatkan gas alam cair. Lebih lanjut, Amien menerangkan, sejak tahun 1977 Indonesia sudah mengekspor LNG ke Jepang melalui Kilang Badak, di Bontang. Meski sudah ekspor, pemanfaatan LNG sangat minim.
"Yang kami lihat di domestik masih memanfaatkannya sedikit sekali. Ini 35 tahun setelah 1977 yaitu 2012, baru kargo pertama domestik dikirimkan dari Bontang ke FSRU Jawa Barat," kata dia dalam acara Distribusi dan Pemanfaatan LNG Skala Kecil di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amien mengatakan, tantangan saat ini ialah menggenjot pemanfaatan gas alam tersebut. Pemanfaatan, kata dia, bukan untuk dijual lagi namun untuk dikonsumsi.
"Tantangan kita adalah bagaimana memanfaatkan gas tersebut. Dimanfaatkan artinya gas itu kita dipakai, bukan dibeli tapi dijual lagi," ujarnya.
Sebab itu, Amien mengatakan, SKK Migas mengundang para pengusaha untuk mencari cara guna mengoptimalkan pemanfaatan LNG.
"Makanya kami mikir, kita diskusi deh, end to end supply chain dari hulu ke customer, mestinya customer hotel, mal, rumah sakit, mungkin kita belum pernah ngobrol, kita ngobrol di sini barang kali nyambung," tutupnya.