Utang syariah atau sukuk yang diterbitkan itu bernomor seri ST-002, dan ditawarkan selama 22 hari, yaitu 1-22 November 2018.
"Saya ingin lihat 22 hari ini dengan metode yang sama, kita akan lihat moga moga hasilnya lebih besar dari ritel biasa walau kami hanya targetkan Rp 1 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (1/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia tetap berharap, jika penjualan sukuk ini bisa tembus melebihi Rp 1 triliun.
"Kalau saya bisa pecah di atas Rp 1 triliun, itu menunjukkan sebetulnya minat masyarakat mensukseskan instrumen bebasis syariah akan sangat tinggi," sebutnya.
Tapi Sri Mulyani memahami bahwa masih ada tantangan dalam menjaring investor individu untuk membeli sukuk. Menurutnya masih ada orang yang anti dengan instrumen tersebut.
"Setiap kami mau buat kampanye masalah instrumen sukuk ini orang kemudian menstigmakan dengan utang, yang kemudian seolah-olah itu najis, padahal sebetulnya kan nggak," paparnya.
"Nah saya mohon bersama-sama, kalau ini distigma maka ini tidak akan berkembang dan kita mengkerdilkan suatu yang potensial sangat besar," tambahnya.
Tonton juga '8 Perusahaan Ini Sudah Nikmati Fasilitas Libur Bayar Pajak':
(dna/dna)