Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan negara berkembang yang dimaksud adalah India, Brasil, Turki, hingga Rusia.
"Perkembangan rupiah ada tekanan dari sisi global, tapi itu relatif stabil dalam batas normal, dilihat year to date (ytd) sekitar 10% itu lebih rendah dibanding negara sebanding seperti India, Brasil, Turki, dengan Rusia," kata Perry di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: KSSK Umumkan Sistem Keuangan RI Masih Aman |
Perry menuturkan nilai tukar rupiah yang stabil dikarenakan fokus Bank Indonesia yang memastikan likuiditas di pasar keuangan maupun sektor keuangan. Adapula dilakukan dengan melakukan kerja sama internasional.
Perry menjelaskan, stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sebagai langah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (CAD).
"Tentu saja BI akan memprioritaskan kebijakan menjaga stabilitas nilai tukar dengan pemerintah menempuh langkah menurunkan CAD," papar dia.
Baca juga: Rupiah Menguat, Dolar AS Pagi Ini Rp 15.179 |