"Selanjutnya pemeriksaan khusus terhadap Boeing 737 Max. Seperti diketahui ada sebelas pesawat milik Lion air dan satu milik Garuda. Sehingga ada 11 dilakukan inspeksi. Direktur kelaikan. Dan inspeksi sudah memberikan surat," jelas dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Kamis (1/11/2018).
Ia menjelaskan, hasil investigasi ini akan langsung dibahas setelah pihak Boeing datang ke Indonesia dalam dua hari ke depan. Pihak Boeing akan khusus membahas mengenai hal teknis soal pesawat Boeing 737 MAX 8.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, kemnhub tak akan sndirian dalam oertemuan tersebut. Kemenhub juga akan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menyelidiki langsung mengenai kecelakaan Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air.
"Kita akan mendiskusikan dengan KNKT terkait beberapa hal. Kemarin tiga hal, ketinggian, layak kontrol dan kecepatan. Nanti, akan kita kembangkan apa saja yang mungkin terjadi di sana. Dengan Boeing akan kita sampaikan detil apa yang perlu di klarifikasi. Kita juga minta ke jelasan soal proposal pesawat ini. Mungkin saja ada ketidakcocokan pesawat ini dengan kompetensi si pilot" papar dia.
Ia menjelaskan hal yang akan dilakukan dengan Boeing saat ini begitu penting untuk mengungkap alasan Boeing 737 MAX 8 bisa mengalami kecelakaan.
"Jadi saya pikir apa yang kita lakukan saat Boeing datang adalah penting. Kita ingin tahu apa yang direncanakan pesawat ini," papar dia.
Sementara itu, Budi Karya menjelaskan sebelum kecelakaan terjadi pemeriksaan mengenai Boeing 737 MAX 8 sudah dilakukan oleh beberapa ahli. Setelah pesawat ini datang untuk dilakukan pemeriksaan, pesawat ini sudah dinyatakan layak dan aman terbang.
" Sudah (tentu sudah di cek ) tapi (mungkin) tidak lengkap," tandas dia. (dna/dna)