Pemerintah Mau Impor Jagung 100.000 Ton, Ini Alasannya

Pemerintah Mau Impor Jagung 100.000 Ton, Ini Alasannya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 02 Nov 2018 20:30 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jakarta - Pemerintah akan mengimpor jagung untuk pakan ternak sebanyak 50 ribu hingga 100 ribu ton sampai akhir tahun ini. Apa alasannya?

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah menjaga harga jagung karena saat ini ada pergeseran di mana perusahaan biasanya mengimpor gandum untuk ternak, kini membeli jagung dari petani.

"Jagung harus jaga, khususnya untuk peternak, sekarang memang ada pergeseran karena ada biasanya kita impor gandum untuk ternak, sampai hari ini nggak ada. Ada pergeseran perusahaan-perusahaan tertentu membeli jagung ke petani. Sehingga, harga naik. Insya Allah dalam waktu dekat kita atasi. Kemudian kita tahu masalah jagung dulu kita impor 3,5 juta ton, hari ini ekspor 370 ribu ton sampai hari ini," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi pangan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (2/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Amran tak menyinggung masalah impor untuk memenuhi kebutuhan peternak. Dia hanya mengatakan akan mencarikan jagung untuk memenuhi kebutuhan peternak.

"Peternak sudah siapkan carikan jagung bagaimana caranya peternak kecil kita harus perhatikan mereka," ujarnya.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso enggan berkomentar terkait hasil rapat. Saat ditanya awak media, pria yang akrab disapa Buwas mengatakan, hasil rapat akan disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution.


"Hanya bicara menyikapi kebutuhan jagung petani itu saja. Itu jadi satu saja (Menko), sudah kesepakatan," ujar Buwas.

Senada, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga enggan berkomentar soal hasil rapat. Dia bilang, hasil rapat akan disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

"Saya dilarang bicara karena sudah dibicarakan Pak Menko," tutupnya.


Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Ketut Diarmita menambahkan impor jagung untuk pakan ternak akan dilakukan secepatnya.

"50 ribu-100 ribu ton. (Tahun ini?) Sekarang ini, secepatnya, makin cepat makin baik," kata Ketut usai rapat koordinasi pangan di kantor Menko Perekonomian. (hns/hns)

Hide Ads