Perang Dagang Bikin Banyak Perusahaan Hengkang dari China

Perang Dagang Bikin Banyak Perusahaan Hengkang dari China

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 19 Nov 2018 13:10 WIB
Foto: BBC World
Jakarta - Perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah perusahaan yang bermarkas di negeri tirai bambu itu khawatir. Mereka memutuskan untuk memindahkan sebagian operasional ke negara yang lebih 'aman' dari perang dagang.

Mengutip CNN ada beberapa perusahaan AS memilih hengkang dari China. Perang dagang ini juga telah membuat tarif ekspor China lebih mahal mulai dari produk ikat pinggang, lemari es hingga sepeda motor.

Direktur pelaksana Kerry Logistics Group William Ma menjelaskan dia mendapat banyak pertanyaan dari para kolega terkait imbas perang dagang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Banyak pertanyaan yang masuk ke saya sekarang. Memang ada perusahaan yang mempertahankan operasi mereka di China. Tetapi mereka juga berupaya untuk menjalankan bisnis dan mendapatkan keuntungan bisnis di tempat lain," kata Ma dikutip dari CNN, Senin (19/11/2018).

Dia menjelaskan perusahaan-perusahaan tersebut akan mencari tempat lain di negara Asia lain yang lebih aman dan memiliki tenaga kerja yang gajinya murah. Perpindahan ini karena perang dagang yang membuat iklim bisnis menjadi kurang baik.

Salah satu perusahaan yang memproduksi tas Steve Madden juga akan memindahkan sebagian besar produksinya ke negara lain seperti Kamboja.

apec

Saat ini 85% produksi tas Steve Madden masih berada di China. Namun karena perang dagang produksi turun menjadi 50%.

"Kami mau pindah karena konflik perdagangan yang terjadi antara AS dan China," kata Rosenfeld.

Dia mengharapkan perang dagang bisa mereda dan produksi bisa kembali normal.

Raksasa elektronik Toshiba Machine juga akan hengkang dari China. Kemudian perusahaan alat berat Komatsu juga akan memindahkan produksinya ke Jepang atau ke Meksiko. (kil/zlf)

Hide Ads