Izin Impor Terbit, 100.000 Ton Jagung Brasil dan Argentina Serbu RI

Izin Impor Terbit, 100.000 Ton Jagung Brasil dan Argentina Serbu RI

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 20 Nov 2018 17:44 WIB
Izin Impor Terbit, 100.000 Ton Jagung Brasil dan Argentina Serbu RI
Panen Raya Jagung di Tuban, Jokowi Semringah Foto: Rachman Haryanto.
Jakarta -
Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) beberapa waktu lalu memutuskan untuk mengimpor jagung sebanyak 100.000 ton. Hal itu mengingat harga jagung yang melonjak tinggi.

Perum Bulog ditugaskan untuk melakukan impor dengan batas waktu hanya sampai akhir tahun 2018. Bulog pun telah membuka melakukan open tender.

Hasilnya, Kementerian Perdagangan pada 16 November mengeluarkan Persetujuan Impor (PI) sebanyak 100.000 ton untuk jagung dari Argentina dan Brasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikFinance, Selasa (19/11/2018) begini cerita selengkapnya:

Kemendag telah menerbitkan surat persetujuan impor (PI) jagung 100.000 ton. Impor jagung ini merupakan rekomendasi dari Kementerian Pertanian yang diputuskan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (2/11/2018).

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan persetujuan impor tersebut telah dikeluarkan sejak 16 November November.

"Sudah keluar 16 November kemarin ya 100.000 ton," kata Oke di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (19/11/2018).

Oke menjelaskan impor jagung berasal dari Argentina dan Brasil, dan diperkirakan akan memakan waktu hingga 40 hari perjalanan menuju Indonesia.

"Dari Argentina sama Brasil. Kalau saya sih memperkirakan pengiriman itu 30-40 hari ya kalau melalui laut," papar dia.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), Atung, mengatakan pasokan jagung impor paling lambat harus masuk di Januari karena diprediksi bahan baku jagung untuk pakan ternak menipis saat itu.

"Titik krusial itu awal Januari karena panen masih lama, awal Februari itu baru panen. Kalau datang Februari baru bermasalah karena prediksi kan itu panen raya. Kalau awal Januari (masuk impor) masih nggak kenapa karena di kita pun masih sedikit," kata Atung kepada detikFinance, Senin (19/11/2018).

Atung menambahkan harga jagung saat ini berada di kisaran Rp 5.700-Rp 5.800/kilogram (kg), padahal sebelumnya seharga Rp 4.000-an/kg.

Sebelumnya Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bacthiar, mengatakan tender tersebut telah dibuka. Adapun pengirimannya akan dilakukan secara bertahap sebanyak 70 ribu ton dan kemudian 30 ribu ton.

"Kita sudah buka tender dan pemasukannya bertahap. 70 ribu ton kemudian 30 ribu ton selanjutnya Insya Allah," kata dia di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Hingga saat ini jagung impor hingga kini belum masuk ke peternak. Jadi, dari mana peternak dapat pasokan jagung untuk kebutuhan pakan ternak?

Sekretaris Jenderal Pinsar, Atung, mengatakan jagung untuk pakan ternak masih berasal dari lokal dan pasokannya juga terbatas. Pasokan yang terbatas menyebabkan harga jagung melonjak tinggi hingga Rp 5.800 per kilogram (kg).

"Masih tetap ada jagung di beberapa daerah itu cuma sedikit dan harganya tinggi Rp 5.700 sampai Rp 5.800 per kg. Kalau nggak ya kosong di pengepul," kata dia kepada detikFinance, Senin (19/11/2018).

Jagung tersebut dipasok dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung. Atung menambahkan, melambungnya harga jagung itu berdampak ke harga pakan ternak yang naik di kisaran Rp 5.500 hingga Rp 5.600 per kg.

"Dari awal naiknya kira-kira Rp 800. Jadi sekarang harganya itu posisi Rp 5.500 sampai Rp 5.600 per kg ya," tutup dia.

Pinsar memprediksi harga jagung di akhir tahun akan mencapai Rp 6.000 per kilogram (kg). Angka ini melambung tinggi dari harga standar di kisaran Rp 4.000 per kg.

Sekretaris Jenderal Pinsar Atung mengatakan harga jagung akan terus naik hingga panen raya selanjutnya di akhir Januari dimulai.

"Prediksi di akhir tahun bisa Rp 6.000 per kg," kata dia kepada detikFinance, Senin (19/11/2018).

Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini, pasokan jagung masih terbatas di beberapa daerah dan saat ini harga jagung berada di angka Rp 5.700 hingga Rp 5.800 per kg.

"Jadi ada beberapa pengepul yang jagungnya kosong, tapi ada juga yang ada itu harganya Rp 5.700 sampai Rp 5.800 per kg. Barangnya itu dari Jawa Timur sedikit, Jawa Tengah juga ada, Lampung," terang Atung.

Ia juga menjelaskan kenaikan harga jagung ini mendorong kenaikan harga pakan ternak, sehingga saat ini harga pakan ternak dipatok Rp 5.500 hingga Rp 5.600 per kg.

"Ini sudah ada kenaikan harga pakan ternak sebanyak Rp 800 dari awal ya. Sekarang itu yang bikin sendiri pakannya Rp 5.500 sampai 5.600 per kg," tutupnya.

Hide Ads