Proyek LRT dan Kereta Cepat Ditunda, Pengamat: Pasti Tetap Macet

Proyek LRT dan Kereta Cepat Ditunda, Pengamat: Pasti Tetap Macet

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Kamis, 22 Nov 2018 18:54 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pengamat Transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Tjahjono mengomentari langkah Kementerian Perhubungan yang menghentikan sementara dua proyek infrastruktur. Proyek itu ialah jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan proyek pembangunan LRT Jabodebek di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 11 sampai 17.

Meski alasan pemerintah menghentikan proyek untuk mengurangi kemacetan di Tol Japek yang sudah cukup parah, namun menurut Tri langkah ini hanya akan menunda kemacetan.

"Tapi kalau sudah habis lebaran ya macet lagi. Karena hanya memindahkan waktu macet tadi," kata dia kepada detikFinance, Kamis (22/11/2018).

Tri menilai, meskipun proyek LRT Jabodebek maupun Kereta Cepat ditunda, namun kemacetan di Tol Japek masih akan terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Japek seandainya nggak ada proyek-pun pasti macet. Jadi nggak ada solusi. Justru yang jadi masalah itu ini di sepanjang jalan tol karena di timur ada (proyek) elevated tol yang dibangun juga kan. Harusnya saling tunggu lah," kata dia.

Ia menjelaskan, jika proyek dihentikan hanya sementara maka pemerintah tidak memecahkan solusi kemacetan. Kebijakan tersebut hanya menunda dan memindahkan waktu macet dari hari ini ke setelah lebaran.

"Jadi mungkin karena macetnya terlalu parah. Salah satunya itu. Kalau keuntungan proyek itu distop ya untungnya kemacetan di jalur itu nggak bakal terlalu parah. Kilometer 11-17 itu kan Bekasi kan, supaya jalur di Bekasi bisa bergerak," kata dia.


Selain itu, kata Tri, penghentian dua proyek tersebut juga akan membuat kontraktor rugi.

"Menurut saya ya kontraktor pasti rugi kalau dia harus istirahat. Tapi kalau untuk yang pengguna jalan ya biasa saja jalannya jari jauh lebih lancar," katanya.

"Kan problemnya nanti kan proyek itu harus diteruskan lagi, itu kan repot. Kalau saya lihat ini kan problemnya pekerjaannya tidak didesain dengan baik, ngaturnya itu kurang bagus lah. Karena kalai stop jalan ya PT Adhi Karya pasti rugi lah," jelas dia.

Dia mengatakan, proyek LRT Jabodebek harus segera diselesaikan. Sebab, transportasi masa itu merupakan solusi paling cepat untuk memindahkan mobilitas warga dari angkutan mobil pribadi ke LRT.

"Kalau menurut saya itu harus didahulukan yang pro publik. Angkutan publik itu harusnya diprioritaskan gitu lho. Jadi LRT kalau dihentikan, ya kerugiannya publik ya bakal tertunda lagi untuk bisa naik LRT. Kalau LRT jadi kan kalau teman-teman di Bekasi itu kalau naik LRT udah ujug-ujug di Kuningan. Kira-kira gitu lah, jadi kalau di tunda ya sayang aja makin lama lagi," kata dia.

(fdl/fdl)

Hide Ads