Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu menjelaskan, rencana yang akan dilakukan tim Prabowo mengenai pembuatan kilang bisa saja dilakukan. Namun ada tantangannya.
Pertama adalah naik turunnya harga minyak yang mau tak mau tetap akan mempengaruhi harga BBM di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rencana Prabowo Beresin Masalah BBM |
Kedua, adalah keberadaan mafia minyak yang selama ini dianggap sebagai penghambat upaya pemerintah merealisasikan pembangunan kilang. Said Didu berpendapat, pembangunan kilang di dalam negeri bisa saja dilakukan yang penting pemerintah berani untuk membasmi mafia minyak.
"Karena kondisinya dari dulu itu karena ada orang yang berkepentingan supaya tidak bangun kilang, masa kita beli dari Singapura. Singapura aja nggak ada minyaknya nggak ada kebutuhan untuk bangun kilang. Itu hampir terbesar di dunia lho, di Singapura. Kalau udah berani melawan mafia minyak pasti kita bangun kilang ya udah gitu saja jawabannya," kata dia.
Sementara itu mengenai pembiayaan pembangunan kilang Said menjelaskan, tidak ada masalah karena Indonesia memiliki pasar.
"Pendanaan itu nggak ribet karena konsumsinya ada. Pasarnya ada, nah memang yang paling penting yang perlu diwaspadai adalah yang punya stok minyak itu kan timur tengah jadi kalau mau membangun kilang tanpa bekerja sama dengan dia itu memang agak ribet," kata dia.
Tonton juga 'Pertamina Rayu Azerbaijan Investasi Kilang Minyak di Indonesia':