Direktur Keuangan PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan saat ini proses pembayaran telah masuk ke bagian dirjen kereta api. Kemudian baru ke bagian kereta api dan baru bisa dibayarkan.
Adapun, ia menjelaskan, pembayaran tersebut memang memakan waktu karena dibuat dalam bentuk PMN (penyertaan modal negara). Sehingga mesti melewati proses dari audit BPKP hingga PT Kereta Api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Per hari ini sudah masuk ke dirjen. Kita dijanjikan minggu kedua (Desember). Dari dirjen bisanya seminggu, kan dananya sudah tersedia. Itu Rp 2,844 triliun," terang dia.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pembayaran LRT memberikan dampak positif terhadap arus kas perusahaan.
Sebab, sebelumnya arus kas perusahaan pada 3 Desember 2017 minus Rp 3,1 trilliun. Hal itu dikarenakan perusahaan harus menalangi biaya proyek LRT Jabodebek.
"Kami harus danai dulu LRT Jabodebek sekitar Rp 5 triliun," jelas dia di Kantor Adhi Karya, Jakarta, Jumat (13/4/2018). (dna/dna)