Harga minyak dunia yang sempat mengalami kenaikan membuat keuangan dua BUMN energi yaitu Pertamina dan PLN menjadi lebih ketat. Apalagi kedua perusahaan pelat merah itu harus menjaga harga BBM dan listrik tetap.
Direktur Program Indef Berly Martawardaya mengatakan, langkah Presiden Jokowi akan membuat keuntungan yang didapat dua BUMN tersebut semakin menipis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga Pertamax Cs bakal Turun |
Menurut Berly, kebijakan tersebut akan menjadi beban APBN jika tidak diambil langkah tegas untuk melakukan penyesuaian.
Selain BBM dan listrik, kata Berly, kebijakan tidak menaikkan iuran BPJS Kesehatan pun akan berujung sama pada APBN. Sampai saat ini, BPJS Kesehatan masih mengalami defisit yang cukup besar.
Selain itu, penyaluran Elpiji 3 kilogram (kg) subsidi yang belum tepat sasaran juga bisa menjadi beban APBN di tahun depan.
Oleh karena itu, pada tahun depan pemerintah diyakini melakukan penyesuaian harga-harga yang selama ini ditahan. Hal ini yang disebut sebagai 'bom waktu'.
"Harga BBM dan iuran BPJS perlu disesuaikan sehingga tidak gerogoti APBN," ungkap dia.
Tonton juga 'LBH Masyarakat: RKUHP Bom Waktu Rakyat Indonesia!':