Ketika Warteg dan Bakso Pangkalan Makin Modern, Bayarnya Pakai QR

Ketika Warteg dan Bakso Pangkalan Makin Modern, Bayarnya Pakai QR

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 02 Des 2018 10:58 WIB
Foto: Danang Sugianto
Jakarta - Warung Nasi Barokah di jalan Lele Raya, Kayuringin Jaya, Bekasi Barat itu terlihat sederhana. Tak ada yang istimewa dengan deretan warung di sekitarnya baik dari sisi interior mau pun menunya.

Hanya ada satu yang membedakan, yakni sebuah kertas bertuliskan 'di sini menerima pembayaran melalui Go-Pay'. Kertas dengan tanda QR Code itu sudah terlihat sejak dari seberang jalan. Masuk ke dalam warung QR code tertempel di etalase.

Fenomena ini menjadi contoh nyata pemanfaatan QR Code untuk transaksi pembayaran atau QR Payment alias pembayaran QR sebagai alat pembayaran kekinian yang bahkan sudah menjangkiti warung-warung makan pinggir jalan seperti warteg hingga tunkang bakso pangkalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa sih QR payment itu? QR Payment atau pembayaran QR adalah transaksi digital di mana proses pembayaran tak melibatkan uang tunai, bahkan tak menggunakan kartu yang dicolok, ditempel atau digesek.

Pembayaran QR cukup dilakukan dengan menggunakan telpon selular (ponsel). Pelanggan cukup mengarahkan layar kamera pada sebuah gambar berbentuk persegi empat dengan corak aneh yang dinamakan QR Code. Seketika itu transaksi pembayaran sudah terjadi.


Tapi jangan senang dulu, pemerintah dan lembaga terkait sepertinya masih perlu kerja keras menggaungkan keberadaan dan manfaat alat pembayaran kekinian tersebut.

Dari sekian banyak pembelinya setiap hari, ternyata belum banyak yang menggunakan pembayaran QR payment. Hanya satu atau dua orang saja setiap harinya yang bayar pakai QR payment.

"Belum lama kita terima pakai Go-Pay. Belum banyak si yang pakai," kata si pemilik warung saat berbincang dengan detikFinance pekan lalu.

Memang warung nasi itu baru sekitar 2 bulan menggunakan QR payment dari Go-Pay. Tapi kata si pemilik sebagian langganannya sebenarnya sudah tahu bahwa dia menerima pembayaran QR payment.

"Paling anak-anak muda yang bayar pakai Go-Pay," tambahnya.

detikFinance menjajal beli 2 potong ayam goreng menggunakan Go-Pay, tinggal scan barcode, transaksi selesai.

Ada juga warung bakso pinggir jalan di daerah Tebet, Jakarta Selatan yang menerima QR payment, namanya Bakso Pak'De Sastro. Sama dengan warung makan tadi, warung bakso ini juga bekerjasama dengan Go-Pay.

Sastro si pemilik warung bakso itu, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima pembayaran QR payment yang juga dari Go-Pay sejak 3 bulan yang lalu. Pihak Go-Pay datang yang ternyata sedikit memaksa.

"Sebenarnya saya juga belum tertarik pakai ini, cuma waktu itu orang Go-Pay ke sini tawarin. Mereka maksa juga, ngerayu, ya sudah saya mau saja," imbuhnya.

Bakso Pak'De Sastro cukup tenar di warga sekitar. Tapi ternyata juga belum banyak pembelinya yang menggunakan QR payment.

"Belum banyak, perhari paling 1 atau 2 orang. Kadang ada yang baru lihat, oh bisa pakai Go-Pay terus dia bayar. Jadi tahu sebenanya pemebeli saya, tapi ya masih banyak yang bayar pakai tunai," tambah Sastro.

Meski begitu Sastro mengaku tidak keberatan. Selama proses pembayaran tidak ada gangguan dan proses pencairan mudah, Bakso Pak'De Sastro masih menerima pembayaran dengan QR payment.

PT Dompet Anak Bangsa (Go-Pay) memang terlihat gencar menambah jumlah merchant UMKM. Di laman resminya terdapat ratusan mitra UMKM yang sudah tergabung, mulai dari warung kuliner hingga toko gadget kecil. Merchant UMKM-nya itu tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya hingga Padang.

Itu baru mitra UMKM, ada juga ribuan merchant Go-Pay yang tersebat di mal. Go-Pay juga sudah menggandeng Alfamart untuk pelayanan QR payment-nya.

Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata mengatakan, selain beralasan ingin memperluas jaringan, pihaknya ingin membantu para UMKM dalam hal pembukuan uang lebih rapih. Pembayaran secara non tunai juga dipandang jauh lebih aman.

"Hal ini sangat penting terutama bagi sektor mikro. Salah satu rekan usaha kami adalah pedagang nasi goreng kebuli kaki lima yang cukup terkenal di Jakarta Selatan. Karena menerima pembayaran non-tunai lewat Go-Pay dia tak perlu khawatir mencari staff kasir saat membuka cabang atau outlet di GO-FOOD FESTIVAL yang pembayarannya lewat Go-Pay," ujarnya.


Selain itu menurutnya pembayaran menggunakan QR payment juga membantu masyarakat yang ingin berkontribusi dalam gerakan cashless society namun belum memiliki rekening di perbankan. Sebab untuk mengisi Go-Pay bisa melalui Alfamart ataupun langsung dengan driver Go-Jek.

Sama sepeti Go-Pay, Ovo, QR payment milik Lippo Grup juga memperluas jaringan mitra UMKM-nya. Perusahaan mengaku sudah memiliki 9.000 mitra UMKM. (das/dna)

Hide Ads