Banyuwangi akan Punya Pabrik Kereta Terbesar di RI

Banyuwangi akan Punya Pabrik Kereta Terbesar di RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 09 Des 2018 08:51 WIB
Banyuwangi akan Punya Pabrik Kereta Terbesar di RI
Jakarta - Banyuwangi, Jawa Timur akan menjadi bagian penting dari industri perkeretaapian. Sebab, wilayah ini akan memiliki pabrik kereta api terbesar di Indonesia.

Pembangunan pabrik dimulai dalam waktu dekat. Pembangunan pabrik akan menghabiskan dana triliunan rupiah.

Ada alasan khusus Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pembangunan pabrik. Lantaran, Banyuwangi memiliki lokasi yang strategis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut berita pabrik kereta terbesar di Indonesia seperti dirangkum detikFinance:
Pembangunan pabrik kereta api terintegrasi berorientasi ekspor di Kabupaten Banyuwangi bakal dimulai pertengahan Desember 2018. Ini akan menjadi pabrik kereta terbesar di Indonesia.

Demikian disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat lalu (7/12/2018).

"Kami baru saja bertemu jajaran direksi BUMN PT Industri Kereta Api atau INKA. Infonya groundbreaking pertengahan Desember 2018. Mereka masih menyelesaikan proses penunjukan kontraktor pelaksananya, infonya seminggu ke depan selesai dan siap groundbreaking," katanya.

Anas berharap pengembangan industri kereta api menjadi pendorong ekonomi di Kabupaten Banyuwangi.

"Alhamdulillah ekonomi terus tumbuh. Di tengah banyaknya tantangan ekonomi, pengembangan industri kereta api menjadi stimulus baru untuk semakin mengangkat ekonomi lokal sekaligus membawa sektor perkeretaapian nasional semakin berjaya," ujarnya.

INKA, lanjut Anas, berkomitmen mendorong penyerapan tenaga kerja. Termasuk, meningkatkan kualitas SDM generasi muda Banyuwangi dengan menggandeng SMK-SMK dan Politeknik Negeri Banyuwangi.

"Kami juga mengapresiasi INKA yang menyelipkan unsur budaya lokal pada desain arsitektur bangunan pabrik baru tersebut. Sehingga nanti menjadi landmark baru sekaligus destinasi wisata," tambahnya.

Pabrik kereta yang dibangun di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akan menelan biaya Rp 1,6 triliun. Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan, persiapan pembangunan sedang berjalan.

Pabrik kereta api ini akan dibangun di lahan seluas 83 hektare, menggunakan lahan milik PTPN XII. Pabrik ini akan menjadi terbesar, karena pabrik INKA di Madiun hanya 22 hektar.

"Saat ini kami sedang proses teknis penunjukan kontraktor pelaksana pembangunan. Ya kurang-lebih seminggu ke depan selesai," katanya.

Pabrik ini akan memproduksi 3 gerbong kereta per hari. Dengan pabrik eksisting di Madiun yang memproduksi 1 gerbong, maka nantinya total produksi 4 gerbong sehari.

"Jadi sehari INKA akan memproduksi 4 gerbong per hari. Ini akan mempercepat pemenuhan pesanan kereta api dari berbagai negara yang telah memesan," kata Budi.

"Lokasi pabrik ini sangat strategis. Dekat dengan Pelabuhan Tanjung Wangi yang dikelola PT Pelindo III, lebih menyingkat waktu pengiriman ke luar negeri," cetusnya.

Industri baru di Banyuwangi ini, nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja baik di level manajerial maupun teknisi operasional. Diperkirakan total tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 3.500 orang.

"Kebutuhan tenaga kerja pastinya kami utamakan bisa dipenuhi dari sekolah vokasi di Banyuwangi. Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa SMK untuk membuka kelas perkeretaapian," terangnya.

Pembangunan pabrik kereta terbesar di Indonesia akan memakan waktu setahun lebih. Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini akan beroperasi pada awal tahun 2020.

"Targetnya pabrik dapat beroperasi pada awal 2020," kata Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro.

Pabrik ini menjadi terbesar karena dibangun pada lahan seluas 83 hektar. Sementara, pabrik kereta INKA di Madiun yang ada saat ini hanya seluas 22 hektar.

Pabrik baru tersebut juga akan memproduksi kereta lebih banyak yakni 3 gerbong sehari, atau lebih banyak dari pabrik yang ada saat ini sebanyak 1 gerbong.

Pembangunan pabrik akan menelan dana sebanyak Rp 1,6 triliun. Saat ini, tengah berlangsung pemilihan kontraktor pembangunan.

"Saat ini kami sedang proses teknis penunjukan kontraktor pelaksana pembangunan. Ya kurang-lebih seminggu ke depan selesai," kata Budi.

Dalam catatan detikFinance, pabrik ini dibangun di Banyuwangi untuk memangkas biaya pengiriman ke luar negeri. Biasanya, untuk ekspor kereta mesti dikirim dari Madiun ke Surabaya terlebih dahulu. Dengan pabrik baru, kereta bisa dikirim langsung dari Banyuwangi karena punya dermaga sendiri.

"Lokasinya yang dinilai strategis dan mampu memangkas ongkos pengiriman keluar negeri. Sebab, selama ini ongkos pengiriman kereta ekspor dari Madiun-Surabaya membutuhkan biaya yang cukup tinggi kan," jelas Manager Humas PT INKA Madiun, Cholik M Zamzam kepada detik.com, 11 April 2018 lalu.

"Bila pabrik ekspor kereta berada di Banyuwangi maka otomatis biaya pengiriman akan lebih hemat. Di samping itu nilai UMK hampir sama dengan kota Madiun," kata dia.

Cholik mengatakan, produksi kereta di Madiun sudah maksimal. Perusahaan sudah melakukan penambahan orang dan tambahan shift kerja.

"Pabrik di Madiun sudah jenuh. Kami sudah melakukan penambahan orang, tambahan shift. 24 jam kami sudah kerja. Makanya kami perlu ekspansi," katanya.

Meski demikian, Cholik memastikan, kantor induk PT INKA akan tetap berada di Kota Madiun.

"Nantinya pabrik INKA di Kota Madiun, tetap memproduksi kereta reguler, kereta barang, kereta tangki, dan kereta pesanan nasional. Sedangkan kantor pusat atau kantor induk PT INKA tetap berada di Kota Madiun juga," terang Cholik.

Hide Ads