'Ngamuk' Lagi, Dolar AS Jangan Sampai Balik ke Rp 15.000

'Ngamuk' Lagi, Dolar AS Jangan Sampai Balik ke Rp 15.000

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 10 Des 2018 18:35 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) perlu melakukan beberapa langkah guna menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan tidak kembali ke level Rp 15.000.

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan BI perlu melakukan intervensi agar nilai tukar rupiah tidak kembali jatuh. Apalagi, saat ini cadangan devisa telah meningkat US$ 20 miliar dari bulan sebelumnya.

"BI perlu melakukan intervensi agar rupiah menguat. Apalagi cadangan devisa kita sudah meningkat kan dari rilis kemarin," jelasnya kepada detikFinance, Senin (10/12/2018).

Lana menjelaskan, intervensi tersebut dilakukan agar rupiah tidak mencapai batas di atas Rp 14.800. Sebab, angka tersebut dianggap sebagai titik balik menuju Rp 15.000.

"Jadi mesti ambil posisi intervensi bisa menahan jangan di Rp 14.800. Karena itu kunci melewati titik resistan bisa kembali ke Rp 15.000," papar dia.

Terakhir, BI juga diminta untuk selalu memastikan bahwa pengusaha benar-benar membawa kembali devisa hasil ekspor. Dengan begitu rupiah dipastikan akan tetap stabil.

"Yang dipastikan juga devisa hasil ekspor harus cepat masuk," katanya.

Adapun nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mengalami penguatan hari ini. Dolar AS parkir di angka Rp 14.500, setelah minggu sebelumnya berada di level Rp 14.200-an.

(eds/eds)

Hide Ads