Dikutip dari Bloomberg, Senin (10/12/2018) perusahaan memutuskan untuk merampingkan jumlah pegawai setelah keluar dari 13 negara yang dianggap tidak terlalu menguntungkan.
Negara-negara yang dimaksud sebagian besar berada di pasar negara berkembang, termasuk Asia dan Eropa Timur, yaitu Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei, Brasil, Chile, Israel, Estonia, Republik Ceko, Hungaria, Slovakia, Slovenia, dan Rumania.
Baca juga: Coca-Cola Mau Pangkas 1.200 Karyawan |
Setelah meninggalkan pasar tersebut, pekerja di ISS akan menyusut menjadi sekitar 390.000 orang.
Perusahaan menilai 13 negara itu hanya mewakili 12% dari total pendapatan dan 8% dari laba operasi. Dengan cabutnya perusahaan dari negara-negara itu memungkinkan mereka untuk fokus pada klien yang lebih besar.
Baca juga: Deutsche Bank Pangkas 1.000 Karyawan |
CEO ISS, Gravenhorst mengatakan ISS ingin fokus pada pasar global yang lebih besar bernilai US$ 400 miliar.
ISS menganggap perlu mengambil langkah tersebut karena saham perusahaan terus menyusut. Pada tahun lalu saja, mereka kehilangan 18% saham. Bahkan saham ISS yang diperdagangkan turun sekitar 0,6%.
(ara/ara)