Suntikan Rp 16 T dari Softbank & Alibaba untuk Tokopedia

Suntikan Rp 16 T dari Softbank & Alibaba untuk Tokopedia

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 13 Des 2018 08:30 WIB
1.

Suntikan Rp 16 T dari Softbank & Alibaba untuk Tokopedia

Suntikan Rp 16 T dari Softbank & Alibaba untuk Tokopedia
CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Foto: Tokopedia.
Jakarta - Startup Unicorn Indonesia tak berhenti mendapatkan investasi. Kali ini giliran Tokopedia yang kembali mendapatkan dana segar untuk kesekian kalinya dalam jumlah besar.

Toko online atau e-commerce yang digawangi oleh William Tanuwijaya ini baru saja kembali disuntik oleh investor asing yang juga sebelumnya juga telah menyuntikkan dana segar. Tak tanggung-tanggung dana sebesar US$ 1,1 miliar ditambahkan ke saham Tokopedia.

Adalah SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group dengan partisipasi Softbank Ventures Korea, serta investor-investor Tokopedia sebelumnya yang menyuntikkan dana setara Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500) tersebut. Sebelumnya, pada Agustus 2017 lalu Alibaba juga berinvestasi sebesar US$ 1,1 miliar di Tokopedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suntikan modal ini tentu menambah valuasi Tokopedia menjadi semakin besar. Hal ini membuat 'cengkeraman' Tokopedia di pasar e-commerce dalam negeri semakin kuat seiring dengan makin banyaknya pula pesaing baru.

Lantas, bagaimana kiprah Tokopedia setelah kembali disuntik dana segar? Berikut ulasannya:
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan perusahaan akan terus fokus pada pasar Indonesia dan mendorong pembangunan ekonomi serta inklusi keuangan di Indonesia.

Tokopedia berencana menggunakan dana tersebut untuk mendorong pembangunan teknologi dan infrastruktur yang akan membantu operasional perusahaan. Dua hal tersebut diharapkan bisa memberdayakan jutaan bisnis lokal untuk tumbuh dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.

"Memasuki tahun kesepuluh, Tokopedia akan mengembangkan ekosistem kami menjadi infrastructure-as-a-service (IaaS) dimana teknologi logistik, fulfillment, pembayaran, dan layanan keuangan kami akan memberdayakan perdagangan, baik online maupun offline," katanya.

"Ini akan memperluas skala dan jangkauan Tokopedia, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional bagi jutaan bisnis dan mitra dalam ekosistem Tokopedia dan mengakselerasi terwujudnya misi besar kami untuk melakukan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia," tambah dia.

Sementara Senior Investor SoftBank Investment Advisers, Lidya Jett mengatakan Tokopedia ada di posisi yang tepat untuk melayani jutaan masyarakat lainnya. Dia melihat potensi pertumbuhan Tokopedia akan terus berkelanjutan.

"Kami sangat antusias untuk mempererat hubungan kami dengan Tokopedia demi memberdayakan UMKM dan mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia," katanya.


Suntikan dana segar sebesar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500) itu telah membuat valuasi Tokopedia saat ini mencapai US$ 7 miliar atau setara Rp 101,5 triliun.

Total valuasi tersebut dipercaya dari salah satu sumber Techcrunch, seperti dikutip Rabu (12/12/2018). Dengan masuknya suntikan modal ini, Tokopedia tercatat telah mengumpulkan dana dari investor mencapai US$ 3,4 miliar atau setara Rp 49,3 triliun selama sembilan tahun berdiri.

Tokopedia juga termasuk empat besar e-commerce yang paling banyak dikunjungi setiap bulan. Namun, Tokopedia belum berekspansi ke luar negeri dan baru fokus menggarap pasar Indonesia saja.

Tokopedia sendiri mulai beroperasi pada tahun 2009 silam. Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edision.

Setahun berdiri, Tokopedia mengalami perkembangan signifikan dengan berhasil menggandeng 4.659 merchant dengan 44.785 members. Transaksi yang ditorehkan mencapai Rp 5,954 miliar.

Kini lebih dari sembilan tahun beroperasi, Tokopedia telah menjangkau 93% kecamatan di Indonesia di lebih dari 17.000 pulau. Hingga kini Tokopedia tercatat sudah 10 kali mendapatkan galangan dana dari investor.

Menurut William Tanuwijaya, kiprahnya sebagai pengusaha berawal dari situasi terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidup di perantauan. William lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara dan merantau ke Jakarta pada akhir tahun 1990-an.

"Saya belajar tentang semangat membangun bambu runcing. Saya selalu menganggap menjadi pengusaha karena kepepet. Entrepreneur by accident," kata William kepada detikFinance pada 2016 silam.

William yang saat itu mencari pekerjaan sampingan menjadi seorang operator warnet yang saat itu sangat ramai di awal tahun 2000-an. Dari situ, ia kemudian jatuh cinta kepada internet, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Tokopedia.

Kala itu William bekerja di forum jual beli. Lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) itu kerap mendapati banyak komplain dari pengguna yang mengalami penipuan transaksi. Akhirnya timbul ide untuk membuat sebuah tempat yang terpercaya untuk jual beli online.

William Tanuwijaya dan rekannya Leontinus Alpha Edision pun mendirikan Tokopedia. Mengutip kata ensiklopedia, nama Tokopedia pun dipilih sebagai perusahaan serba ada yang menjadi toko online dengan beragam produk di dalamnya.

Meski sempat diragukan karena tidak ada latar belakang bisnis, Wiliam tetap nekat mewujudkan keinginanya itu. Akhirnya pada pada 6 Februari 2009, ia bersama Leon mendirikan Tokopedia. Dan pada 17 Agustus 2009, e-commerce itu resmi diluncurkan.

Pada bulan pertama berdiri, Tokopedia berhasil menggaet 509 merchants dengan 4.560 member. Jumlah transaksi yang dibukukan hanya Rp 33 juta.

Setahun berdiri, Tokopedia mengalami perkembangan signifikan. Mereka berhasil mengandeng 4.659 merchant dengan 44.785 members. Transaksi yang ditorehkan mencapai Rp 5,954 miliar.

Angka tersebut terus bertambah. Pada awal tahun 2017, Tokopedia telah memiliki 40 juta produk dengan 12 juta pengguna, sementara total transaksi tembus lebih dari Rp 1 triliun per bulan.


Hide Ads