Energi tersebut dikelola dalam bentuk pembangkit listrik panas bumi sejak 1983 atau sudah selama 35 tahun, namun penemuan panas bumi di Kemojang, Garut sudah sejak 92 tahun yang lalu.
Penemuan pertama kali dilakukan pada 1926 oleh Belanda, kemudian di 1974 bersama Kedutaan Besar Selandia Baru melakukan uji pengeboran.
.
Dari situ, diketahui potensi panas bumi bisa dimanfaatkan. Akhirnya pada tahun 1983 dibangunlah unit pertama PLTP sebesar 30 mega watt. Selang 4 tahun dibangun juga unit 2 dan 3 masing-masing sebesar 55 mega watt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, PLTP Kamojang unit 1,2, dan 3 dikelola PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero). Sedangankan unit 4 dan 5 dikelola PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina (Persero).
![]() |
Wawan menjelaskan PLTP Kamojang tak hanya menjual listrik, namun juga uap panas bumi yang nantinya diproses menjadi listrik juga. Listrik tersebut dijual ke PLN dan terintegrasi dengan listrik Jawa-Bali.
"Listrik di sini sudah terintegrasi dengan listrik Jawa-Bali. Kita kan 235 mega watt. kalau listrik milik Jawa-Bali itu kan sekitar 16.000 mega watt," tutupnya.
![]() |