Direktur Pengadaan Strategis PLN, Supangkat Iwan Santoso mengatakan pihaknya memiliki rencana menggunakan bahan bakar biodiesel 100%. Namun untuk penggunaan biodiesel secara penuh, penerapannya kata dia bisa dilakukan di pembangkit baru karena berhubungan dengan teknologi atau mesin yang digunakan.
"Kemarin kita kunjungi Wartsila, pabrik diesel di Finlandia, dia sudah produksi. Itu PLTD diesel B100. Tapi dia harus baru (bangun PLTD baru), yang lama (eksisting) tidak bisa," katanya saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Darmin Tantang PLN Pakai Biodiesel 100% |
Saat ditanyakan kapan rencana tersebut akan mulai direalisasikan oleh PLN, Iwan belum bisa berkomentar banyak.
"Masih kita rencanakan," ujarnya singkat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah menginstruksikan jajarannya untuk mengkaji kemungkinan percepatan mandatori pencampuran biodiesel sebesar 30% (B-30).
Sejauh ini, aturan pencampuran biodiesel baik yang mendapatkan subsidi (public service obligation/PSO) dan tidak mendapatkan subsidi (non PSO) baru diarahkan untuk mencapai 20% (B-20). Hal itu dilakukan untuk menekan impor minyak dan gas (migas) yang membebani neraca dagang Indonesia.
Namun untuk menerapkan B100 dibutuhkan waktu paling tidak tiga tahun. Sebab ada beberapa persiapan yang harus dilakukan misalnya pembangunan pabrik. (ara/ara)