Ia didampingi Direktur BBM BPH Migas, Patuan Alfon, dan Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas'ud Khamid. Berdasarkan perhitungan, kenaikan konsumsi BBM pada libur Nataru tahun ini berkisar 8% secara nasional, namun untuk solar akan menurun karena adanya larangan kendaraan berat beroperasi.
"Kalau solar biasanya turun karena banyak karena industri kurangi kegiatan dan ada larangan operasi kendaraan berat kecuali sembako dan angkut BBM," kata Jonan di Semarang, Rabu (19/12/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satgas khusus Nataru juga sudah dibentuk untuk memastikan pasokan aman mulai 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019. Dari hasil evaluasi, lanjut Jonan, pasokan dari Pertamina dari Aceh hingga Papua aman.
"Kesiapan semua unit ritel Pertamina mulai Sumut, Aceh dan kepulauan Riau sampai Papua. Kebutuhan tergantung daerah, ada yang lebih secara tradisi akan banyak kegiatan di natal tahun baru. Tambahan misalnya daerah wisata baru, tidak hanya Bali, misal Labuan Bajo," terangnnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas'ud Khamid menambahkan, sepanjang tol transjawa yang sudah dibuka disiapkan tambahan 33 SPBU dengan menggandeng pihak pengelola tol.
"Jadi untu tambahan SPBU satgas ada 33 titik sudah kerjasama dengan pengelola tol, mulai Merak sampai Pasuruan, Malang. Juga Lampung sampai Palembang, sekitar 200 km. Jateng di 18 titik sesuai permintaan," terang Khamid.
Menurut Khamid, kini Pertamina dala situasi maksimal untuk memberikan pelayanan selama Nataru. Semua armada disiagakan sampai awal tahun depan.
"Pertamina konsolidasikan 15 ribu personil dan maksimalkan 14 ribu kendaraan tangki dan 250-an kapal tangker dan 4 pesawat. Jadi semua kita dalam situasi maksimal," tutup Khamid. (alg/hns)