Bakrie Bangun Pipa Gas di Borneo, Minta Masuk Proyek Strategis Jokowi

Bakrie Bangun Pipa Gas di Borneo, Minta Masuk Proyek Strategis Jokowi

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 20 Des 2018 07:35 WIB
1.

Bakrie Bangun Pipa Gas di Borneo, Minta Masuk Proyek Strategis Jokowi

Bakrie Bangun Pipa Gas di Borneo, Minta Masuk Proyek Strategis Jokowi
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Samarinda - PT Bakrie & Brothers Tbk atau BNBR tengah mengembangkan pembangunan pipa transmisi gas bumi Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan. Tender proyek itu sendiri sudah dimenangkan BNBR sejak 2006.

Ada sejumlah tantangan dan kendala yang membuat proyek tersebut belum direalisasikan hingga kini. Salah satunya belum ada penetapan alokasi untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Kalimantan.

Lantas bagaimana kesiapan pembangunan proyek tersebut? Apa yang harus dilakukan agar bisa segera direalisasikan? Baca berita berikut untuk informasi selengkapnya:
PT Bakrie & Brothers Tbk atau BNBR melihat adanya peluang yang cukup besar dalam mengembangkan pembangunan pipa transmisi gas bumi Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan (Kaltim-Kalsel).

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar menilai Kalimantan sebagai pasar gas bumi yang bagus, melihat sejumlah industri yang berkembang di sana hingga kebutuhan rumah tangga.

"Sektor pasar gas bumi yang besar di Kalimantan, industri, pupuk dan petrokimia, pembangkit, listrik, kilang, transportasi, komersial dan rumah tangga," katanya di Focus Group Discussion (FGD) membahas prospek gas di Kalimantan, di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (19/12/2018).

Dia juga menganggap gas bumi yang disalurkan melalui pipa punya keunggulan kompetitif dibandingkan bahan bakar lainnya.

Jika proyek pipanisasi dapat memberikan keekonomian yang lebih baik, menurutnya ini biasanya menjadi daya tarik bagi investor.

"Dan berikutnya kalau sudah dibangun pipanya maka potensi berikutnya akan terbangun industri," jelasnya.

Pihaknya ingin proyek pipa Trans Kalimantan yang meliputi Kaltim-Kalsel menjadi proyek strategis nasional (PSN).

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan, jika proyek tersebut menjadi PSN membuat pembangunannya bisa lebih cepat dilaksanakan. Pihaknya berharap Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas bisa mendukung hal tersebut.

"Kami mohon BPH Migas bisa memperjuangkan juga ini untuk menjadi proyek strategis nasional/PSN yang mana tentu kalau sampai monitoring langsung dari Presiden (Jokowi) bisa lebih cepat implementasinya," kata dia di Focus Group Discussion (FGD) membahas prospek gas di Kalimantan, di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (19/12/2018).

Pihaknya juga berharap adanya jaminan pasok gas dan offtaker gas untuk mempercepat dibangunanya pipa gas tersebut. Dengan terealisasinya pembangunan proyek tersebut, menurutnya akan mendorong pembangunan lapangan-lapangan gas di Kalimantan.

"Dengan dibangunnya pipa pipa transmisi gas bumi Kalimantan akan merangsang dikembangkannya lapangan-lapangan gas, conventional dan atau unconventional, termasuk lapangan gas marjinal di sepanjang jalur pipa," jelasnya.

Kebutuhan gas di Kalimantan diperkirakan bakal mencapai 999,21 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) di 2027. Angka tersebut berdasarkan data Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027.

Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas menilai diperlukan penambahan infrastruktur gas untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di wilayah Kalimantan. Apalagi melihat tingginya kebutuhan tersebut.

"Sudah diputuskan Menteri ESDM tahun 2012 di mana ada ruas pipa yang mesti dibangun dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, tembus ke Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Barat. Ini sudah diterbitkan di Kepmen," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dalam Focus Group Discussion (FGD) membahas prospek gas, di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (19/12/2018).

Dari sisi demand, untuk sektor kelistrikan diperkirakan mencapai 99,39 MMSCFD pada 2027. Belum lagi terdapat banyak penambahan pembangkit listrik berbahan bakar gas di Kalimantan.

Kebutuhan gas industri di Kalimantan juga diproyeksikan cukup tinggi pada 2027, yaitu mencapai 229 MMSCFD.

Kebutuhan gas di atas berdasarkan asumsi pemanfaatan gas dari kontrak eksisting terealisasi 100%, pemanfaatan gas untuk sektor kelistrikan sesuai dengan RUPTL 2018-2027.

Kemudian sektor industri retail memanfaatkan gas pada maksimum kapasitas pabrik serta penambahan demand dari pertumbuhan ekonomi dengan asumsi 5,5%, pelaksanaan RDMP sesuai jadwal, serta pelaksanaan pembangunan pabrik-pabrik baru petrokimia dan pupuk sesuai jadwal.

Hide Ads