Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengungkapkan jumlah ini naik 10,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 91,7 triliun.
"Ini ada kenaikan ya jumlahnya jadi Rp 101,1 triliun," kata Rosmaya dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk wilayah Jabodetabek, bank sentral menyiapkan uang tunai sebesar Rp 23,4 triliun atau 23,3% dari total uang tunai yang disiapkan.
Kemudian di wilayah Sumatera sebesar Rp 21,2 triliun atau 21%. Rosmaya menyampaikan uang tunai yang disiapkan bank sentral didominasi pecahan besar, yakni 98% merupakan pecahan dari Rp 20.000 dan lebih besar. Sementara sisanya merupakan uang pecahan kecil.
Baca juga: BI Sebut Stabilitas Keuangan Tetap Terjaga |
Gubernur BI Perry Warjiyo mengimbau masyarakat untuk lebih banyak menggunakan uang non tunai. Hal ini lantaran uang non tunai dianggap lebih aman, nyaman, dan cepat saat bertransaksi.
"BI imbau masyarakat, mari lebih banyak menggunakan non tunai, lebih aman, nyaman, cepat, gunakan uang elektronik, debet, kartu kredit, atau alat pembayaran non tunai lainnya.
Kalau memang terpaksa tunai, ingat 5 Jangan (5J), jangan dilipat, dicoret, dibasahi, distapler, diremas, dan dibasahi," tambahnya.