Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun tangan membersihkan Kali Sentiong atau yang biasa disebut Kali Item di Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat. Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan bau di kali tersebut untuk menyukseskan Asian Games 2018.
Jika kali dalam kondisi tak bau, maka para atlet yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran tidak terganggu. Kementerian PUPR memiliki cara untuk mengatasi bau tersebut. Caranya, dengan melakukan rekayasa aliran air sungai.
Meski demikian, patut diketahui pengelolaan Kali Item dan Kali Sentiong sebenarnya tanggung jawab pemerintah DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa pemerintah pusat turun tangan? Bagaimana cara pembersihan Kali Item ini? Cek Kaleidoskop Juli 2018 yang dirangkum
detikFinance ini.
Pengusaha tahu tempe mengaku ada pengrajin yang membuang limbah di Kali Item. Namun, limbah itu hanya air sisa produksi sehingga dibuang ke sungai.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syariffuddin mengatakan, limbah itu bukan kulit kedelai. Lantaran, kulit kedelai digunakan untuk pakan ternak.
Menurut Aip, limbah dibuang ke sungai karena wujudnya memang air.
"Karena memang air ke sungai. Padahal air itu dibuang ke sungai, air itu masih bercampur zat-zat kedelai dan lain-lain, sehingga bisa diendapkan akhirnya jadi biofuel biogas," kata dia kepada detikFinance, di Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Aip mengatakan, jumlah pengrajin di wilayah Kali Item sekitar 200 perajin. Dia mengatakan, Kali Item airnya menjadi kotor dan bau karena banyaknya penduduk dan menghasilkan limbah rumah tangga.
"Itu kotoran rumah tangga, makin hari makin banyak. Jadi jangan main cari kambing hitam dengan gampang," tutup dia.
Kali Sentiong dan Kali Item di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat mendapat penanganan langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Padahal, kali ini merupakan infrastruktur kota yang tanggungjawab perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
"Ini sebenarnya bagian dari pemerintah daerah untuk perawatannya. Tapi mulai April kita bantu penanganannya karena sudah ada kesepakatan pusat dan daerah," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja kepada detikFinance, Jumat (27/7/2018).
Lantas kenapa pemerintah pusat turun tangan?
"Karena ini sudah ada kesepakatan pusat dan daerah. Karena ini terkait perhelatan besar pelaksanaan Asian Games. Apa lagi lokasinya dekat dengan wisma atlet," jelas dia.
Endra tak mau menyinggung perihal besaran biaya yang digelontorkan Kementerian PUPR. Namun ia menjelaskan bahwa biaya pembersihan kali item menggunakan pompa yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane sudah masuk dalam anggaran operasional tahunan yang memang sudah disiapkan pemerintah pusat.
"Itukan sifatnya hanya operasi saja, jadi enggak ada anggaran yang terlalu khusus disediakan," tutur dia.
Kualitas air pada Kali Sentiong dan Kali Item turut mempengaruhi kenyamanan atlet dan official dari berbagai negara yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran selama Asian Games berlangsung.
Adapun penanganan yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan air menggunakan pompa ke kali item. Tujuannya adalah untuk menggiring lumpur yang mengendap di sepanjang kali tersebut.
"Jadi memang kondisi air di kali item itu polusinya sudah sangat berat. Polusinya itu cukup kental, sehingga butuh dibantu disemprotken air agar mudah digiring itu lumpur-lumpurnya," tandas Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja kepada detikFinance, Jumat (27/7/2018).
Langkah lain yang dilakukan adalah dengan cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong). Air berasal dari Bendung Katulampa di Bogor yang dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Baru Timur.
Di samping itu secara paralel juga dilakukan upaya mengalihkan aliran air Kali Item ke Kali Sunter dengan cara dipompa, sehingga mengurangi debit air kotor yang masuk ke kali Sentiong.
Halaman Selanjutnya
Halaman