Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan proses pembebasan lahan dikedua proyek kini masih terus berlanjut.
"Kalo di Ciawi sudah 35% (pembebasan lahan), Kalau di Sukamahi sudah ada 50%, ini kan ada 4 Kecamatan semua masih progress. Kalau totalnya kita danai itu sekitar Rp 500 miliar untuk Sukamahi, kalau ciawi tembus Rp 1 triliun," ungkap Yogi saat ditemui di Bendungan Ciawi, Bogor Rabu (26/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, wajar apabila biaya pembebasan lahan untuk dua bendungan tersebut mahal. Salah satu faktornya adalah tanah di kawasan puncak ini bernilai tinggi.
"Ya lahan sini kan memang ekonominya tinggi, harganya memang tinggi. Lihat saja yang kita bebasin vila-vila begitu kan ekonominya tinggi, gimana nggak mahal," ungkap Yogi.
Selain itu, ada juga tanah wakaf yang disebut menjadi salah satu halangan dalam tahap pembebasan lahan. Namun, menurut Yogi, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Keuangan terkait hal tersebut.
"Ya kita sudah komunikasi mengenai hal itu dengan Kementerian Keuangan. Jadinya ya bisa tanah wakaf mau dibayar pakai APBN," kata Yogi. (hek/ara)