Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan gejolak nilai tukar rupiah terbilang rendah dan cenderung menguat. Dolar AS yang sempat menyentuh level Rp 15.000 kini menjinak ke Rp 14.500an.
"Pernah di atas Rp 15.000 tapi dengan kebijakan langkah kita bersama sejak Juli, Agustus hingga sekarang terus menguat di sekitar Rp 14.500," ujar Perry di BI, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Masih Tinggi, Dolar AS Pagi Ini Rp 14.555 |
Meski demikian, level rupiah masih terlalu murah (undervalue). Ke depannya, diperkirakan tekanan terhadap rupiah tidak seperti tahun ini.
"Meski kami lihat itu level masih undervalue, tapi kami yakin rupiah bergerak stabil dan menguat," tutur Perry.
Baca juga: BI Waspadai Kenaikan Suku Bunga AS di 2019 |
BI memperkirakan bank sentral AS atau The Fed menaikkan bunga acuannya dua kali tahun depan.
"Fed Fund Rate tahun depan diprediksi dua kali. Ketegangan perdagangan ada arah ke lebih baik, premi risiko lebih baik dan bisa berikan faktor positif ke rupiah yang baik," ujar Perry. (ara/das)