Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto mengatakan, pemerintah berupaya memastikan agar seluruh teknologi terkait kendaraan listrik bisa tercakup di dalam Perpres.
Yang jadi perhatian bahwa teknologi tersebut terus berkembang. Oleh karenanya satu payung hukum yang ada harus bisa merangkul secara menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bicara mengenai potensi teknologi yang ada, mau didorong ke mana, termasuk lithium dan sebagainya. Itu juga dibicarakan, potensi sumber daya yang terdapat di seluruh Indonesia, mau lithium, cobalt, itu dilihat dan dipetakan," jelasnya.
Pihaknya juga masih membahas soal mekanisme pasar di industri kendaraan listrik bagaimana, insentif yang diberikan seperti apa, dan lain sebagainya.
"Artinya gini, mekanisme pasar, approach mobil listrik. Mekanismenya insentif ada dua, fiskal dan non fiskal. Polanya, melalui mekanisme pasar," sebutnya.
Sekedar informasi, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan siang ini menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan. Rakor digelar di kantornya, Jakarta Pusat.
Rakor yang dipimpin oleh Luhut diagendakan berlangsung pukul 14.00 WIB. Turut hadir dalam pembahasan kendaraan listrik adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Selain itu hadir pula perwakilan Kementerian Perindustrian (Kemenperin, yaitu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto.