Jakarta -
Beberapa toko ritel mengalami kepailitan pada tahun 2018. Salah satu toko tersebut adalah perusahaan sepatu asal Amerika Serikat (AS), Rockport.
Pertumbuhan pendapatan yang lambat yang dimulai dari 2017 membuat ritel mengajukan perlindungan kebangkrutan. Beberapa peritel pun juga menutup toko yang membuat para karyawan dan pemilik mal merasa kecewa.
Di bawah ini merupakan daftar peritel yang mengajukan kebangkrutan pada tahun 2018 seperti dikutip dari CNBC, Rabu (2/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David's Bridal Ritel ini bangkrut pada bulan November 2018. Toko retail ini dinyatakan pailit karena beban utang yang besar bahkan meminta pemberi utang untuk menguranginya lebih dari US$ 400 juta.
SearsBisnis yang harus tutup di tahun 2018 lainnya adalah Sears. Bisnis berusia 125 tahun ini menyatakan kebangkrutan pada Oktober 2018. Padahal, Sears telah berjuang untuk menghidupkan kembali bisnisnya dengan menjual aset-aset yang dimiliki.
Mattres Firm
Mattres Firm, toko kasur terbesar di AS juga mengalami kepailitan. Dengan perlahan, perusahaan ini menutup sekitar 900 toko dari 3.500 toko di seluruh AS di bulan Oktober sebelum menyatakan kebangkrutan pada November lalu.
National Store
Selanjutnya ada National Store. Toko ritel asal Los Angeles ini mengajukan perlindungan kepailitan di bulan Agustus. Para analis mengatakan bahwa National Store memiliki banyak utang yang akhirnya membuat bisnis secara menyeluruh menurun.
Gump'sPerusahaan yang bermarkas di San Fransisco, Gump's Holdings pun meminta perlindungan kepailitan pada Agusutus lalu. Gump's kesulitan untuk menemukan pembeli serta pembiayaan untuk bertahan dalam berbisnis.
Brookstone
Brookstone yang dikenal sebagai penjual peralatan teknologi berencana untuk menutup 101 lokasi di mal-mal AS. Brookstone menyatakan perlindungan kepailitan pada bulan Agustus 2018.
Rockport
Perusahaan sepatu Rockport Group juga mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan Mei. Pada bulan Juli, Rockport setuju untuk menjual sahamnya kepada Charlesbank Capital Partners.
Nine West
Perusahaan pakaian Nine West mengajukan kepailitan pada bulan April bersamaan dengan rencana mereka untuk menutup 70 toko. Peritel ini telah meminta bank untuk membantu dalam menjual aset yang tersisa. Salah satu penyebab kebangkrutan Nine West adalah karena mitra kerja mereka yang juga mengalami kebangkrutan.
Claire's
Peritel aksesoris Claire's mengajukan perlindungan kepailitan pada bulan Maret karena memiliki utang sebesar US$ 2 miliar. Claire's berjuang dengan beban utang yang besar dan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya karena penjualan semakin menurun.
The Walking Company
The Walking Company pun ikut mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan Maret, peritel ini telah melakukan dua kali pengajuan kepailitan dalam kurun waktu satu dekade. Perusahaan ini memiliki 200 toko yang berada di mal-mal seluruh AS.
Bon-Ton
Departemen store Bon-Ton, pada bulan Februari juga melakukan pengajuan perlindungan kebangkrutan. Untuk saat ini, Bon-Ton sedang dalam proses penutupan lebih dari 200 lokasi di seluruh AS.
Kiko USA
Sebuah perusahaan kosmetik mengajukan perlindungan kebangkrutan pada pertengahan Januari dengan rencana untuk merestrukturisasi bisnis dengan menutup hampir semua tokonya. Peritel kosmetik ini sedang berjuang untuk negosiasi dengan pemilik tanah untuk mendapatkan uang sewa yang lebih rendah.
A'gaci
A'gaci merupakan peritel pakaian wanita yang juga mengajukan kepailitan di bulan Januari 2018. Salah satu penyebab A'gaci mengajukan perlindungan adalah biaya sewa yang sangat tinggi.
Halaman Selanjutnya
Halaman