Salah satu yang mengkritik BUMN ialah Juru Bicara Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara. Dia menyebut, pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengandalkan BUMN membangun tol. Langkah ini menurutnya, secara tidak langsung menambah beban utang negara.
"Jadi jangan...saya tuh sedih, kenapa sih kita semua ingin yang terbaik untuk bangsa, bagaimana jalan tol selalu dikatakan Bapak Presiden, dengan adanya jalan tol masyarakat punya alternatif. Kalau mau usaha industri mau jalan lebih cepat, apa namanya bahan bakunya supaya sampai lebih cepat mungkin akan menggunakan jalan tol," kata Rini di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (3/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini mengatakan, tujuan pemerintah membangun jalan tol ialah untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi.
"Masyarakat lain menggunakan jalan biasa nggak apa-apa. Tapi tujuannya memang jalan tol untuk mendorong perekonomian untuk tumbuh lebih cepat," ujarnya.
Terkait Tol Trans Jawa, Rini menjelaskan, izin pembangunan sendiri sudah keluar sejak tahun 1996. Tapi, sejak izin keluar tol tak kunjung tersambung.
Oleh sebab itu, pemerintah memerintahkan BUMN untuk membeli izin dari swasta yang tak kunjung membangun tol.
"Dan keputusan Trans Jawa dari 1996 tapi nggak pernah dibangun, akhirnya 2015 BUMN ini Karya-karya coba approch yang punya izin, nah akhirnya kita bisa beli izinnya, jadi beli lho, bayar lho," tutupnya.