Dalam dialog dengan sejumlah tokoh masyarakat dan relawan di lapangan futsal Hotel Mutiara Karang Anyar Tarakan Barat, salah seorang pengusaha UMKM, Syarifah, mengeluhkan harga bahan pangan yang naik turun, sehingga membuatnya sulit untuk menjalankan bisnisnya, karena harga yang tidak menentu tersebut.
"Bayangkan Pak, jahe di sini Rp 80.000 (per kilogram), lombok (cabe) seratus ribu perkilo , ayam Rp 68.000 per kilogram, dan daging Rp 150.000 per kilogram," ucap Syarifah, di Tarakan, Jumat (4/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serius bu. Ini nggak dibuat-buatkan? Bukan saya yang ngomong loh. Banyak yang bilang harga-harga stabil. Nggak naik turun dan murah. Kenyataannya beda loh," ucap Sandi kepada Mak Ijah untuk lebih meyakinkan.
"Benar pak. Masa saya bohong. Ini harga-harga memang tinggi. Mahal pak. Kalau nggak ngapain saya ngomong sama bapak," kata Mak Ijah. Sandi yang mendengarnya geleng-geleng kepala.
Sandi pun melanjutkan, Prabowo dan dirinya fokus pada ekonomi. Ekonomi yang menggerakkan rakyat. Ekonomi yang berpihak pada pengusaha kecil dan menengah.
"Lihat, betapa harga bahan kebutuhan pokok sangat berpengaruh kepada kehidupan Mak Ijah atau Bu Syarifah dan keluarganya. Dia nggak bisa berusaha, karena uangnya habis untuk belanja. Kami ingin harga-harga stabil dan terjangkau. Pekerjaan ada dan tercipta," kata Sandi.
Sebelumnya Sandi menggelar dialog dengan partai koalisi Kalimantan Utara di Hotel Royal Crown Karang Anyar, Tarakan Barat. Sandi meminta pada partai koalisi bekerja keras untuk memaparkan visi dan misi pasangan urut 02 kepada masyarakat.
"Ciptakan kampanye sejuk dan mempersatukan. Sebarkan kepada masyarakat Kalimantan Prabowo Sandi fokus pada ekonomi. Harga Murah, cari kerja mudah dan hidup tidak lagi susah," tandasnya. ujarnya. (ega/)