Jakarta -
Jim Yong Kim, telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Presiden Bank Dunia pada Senin pagi. Pengunduran diri dilakukan Kim secara mendadak dan mengagetkan rekan kerjanya.
Jabatan Kim kali ini merupakan periode kedua. Setelah ia kembali terpilih lagi sebagai Presiden Bank Dunia pada Juli 2017. Rencana resign Kim ini meninggalkan tanda tanya besar di Pemerintahan Donald Trump?
Kira-kira apa ya penyebab Kim mundur? Berikut berita selengkapnya:
Jim Yong Kim akan mengakhiri pekerjaan sebagai Bos Bank Dunia pada akhir Januari. Kemudian ia akan bergabung dengan institusi swasta yang fokus pada investasi infrasrtuktur di negara berkembang.
Kim juga mengirim surat perpisahan kepada pegawai Bank Dunia terkait rencana pengunduran dirinya ini.
"Kesempatan bergabung di sektor swasta ini tidak diduga-duga, tapi saya sudah memutuskan di jalan ini saya bisa memberikan kontribusi terbesar pada masalah-masalah besar seperti perubahan iklim dan minimnya infrastruktur di negara-negara berkembang," kata Kim dalam keterangan tertulis yang dikutip Reuters, Selasa (8/1/2019).
Pria berumur 59 tahun itu kembali terpilih sebagai presiden Bank Dunia untuk kedua kalinya pada Juli 2017. Rencana pengunduran diri Kim ini meninggalkan tanda tanya besar di Pemerintahan Donald Trump.
Kemungkinan besar Trump akan menyodorkan nama untuk menggantikan Kim yang dulu dinominasikan Barack Obama di Bank Dunia.
Ia merupakan Presiden ke-12 Bank Dunia yang diangkat pada Juli 2012.
Saat itu Bank Dunia memilih Kim untuk membantu menyelesaikan masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara berkembang.
Pria yang lahir di Seol, Korea Selatan ini diangkat untuk menggantikan Robert Zoellick yang masa jabatannya habis. Seorang sumber menyebutkan pengunduran diri Kim sangat mengagetkan karena sangat tiba-tiba.
Pasalnya ia menginformasikan rencananya untuk resign pada Senin (7/1/2019) pagi, dan menyisakan tiga tahun masa jabatannya.
Mengutip laman resmi worldbank.org, Selasa (8/1/2019), ini merupakan kali kedua Kim menjabat sebagai Presiden Bank Dunia setelah ia ditunjuk pada September 2016.
Periode pertama, Kim mendukung prioritas pembangunan negara miskin untuk keluar dari krisis keuangan. Ia juga memiliki program alternatif fasilitas keuangan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur hingga merelokasi masyarakat yang terdampak perubahan iklim, konflik dan kekerasan.
Sebelum bergabung dengan Bank Dunia, Kim merupakan seorang dokter dan antropolog. Ia saat itu juga menjabat sebagai Presiden Dartmouth College serta menjabat profesor di Harvard Medical School of Public Health.
Periode 2003-2005 Kim menjabat sebagai Direktur Departemen HIV/AIDS untuk World Health Organization (WHO). Ia berperan penting untuk pengobatan AIDS di seluruh dunia dengan memperluas akses ke pengobatan antiretroviral di negara berkembang.
Pada 1987 Kim pernah ikut mendirikan Partners In Health, sebuah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan dan tersebar di empat benua.
Kim juga telah menerima berbagai penghargaan, ia sempat masuk dalam daftar 25 Pemimpin Terbaik versi "Genius" MacArthur News & World Report. Kemudian dia juga pernah masuk daftar "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia" versi majalah TIME.
Bersama putri Presiden Donald Trump, Ivanka, Kim juga mulai membiayai wirausaha untuk perempuan. Dana untuk meningkatkan akses modal untuk perempuan ini rencananya digelontorkan sebesar US$ 1 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah mengetahui kabar mundurnya Jim Yong Kim dari jabatannya sebagai Presiden World Bank (WB/Bank Dunia).
"Saya mendapat kabar dari presiden Kim juga dari World Bank mengenai pengunduran diri presiden Kim. Beliau menyampaikan bahwa beliau akan join untuk suatu perusahaan sektor swasta yang bekerja di bidang infrastruktur," kata Sri Mulyani di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga berharap bahwa sepeninggalan Jim Yong Kim tidak mematahkan semangat dalam mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia.
"Indonesia sebagai salah satu anggota Bank Dunia berharap bahwa lembaga ini tetap bisa dijaga dari sisi misinya dapat mengurangi kemiskinan di seluruh dunia dan terus meningkatkan pemerataan kesejahteraan karena dua misi Bank Dunia itu sangat relevan yaitu bagaimana memerangi dan mengurangi kemiskinan hingga hilang, bagaimana menciptakan kesejahteraan lebih baik," kata dia.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kearitim Luhut Binsar Pandjaitan mengaku langsung menelpon Jim Yong Kim saat mengetahui kabar tersebut. Dia bilang, Jim akan akan bergabung dengan institusi swasta yang fokus pada investasi infrastruktur di negara-negara berkembang.
"Tadi saya bicara lewat telepon dengan Presiden World Bank yang resign. Saya tanya kenapa resign. Dia bilang ada mau bikin satu infrastructure fund dengan partner untuk emerging market," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Dia bilang, Jim Yong Kim menyebut Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang paling menarik sebagai tujuan investasi bidang infrastruktur. Lembaga yang akan ditunggangi Jim Yong Kim nanti tersebut kata Luhut memiliki kapasitas pendanaan hingga US$ 1 triliun.
"Mereka siapkan US$ 1 triliun komersial dengan bunga yang lebih bagus. Mereka bisa mobilisasi uang dari berbagai negara," kata Luhut.
Halaman Selanjutnya
Halaman