Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Loto S Ginting menjelaskan SBR005 diharapkan bisa menambah variasi investasi di Indonesia.
"Seperti yang kita ketahui, kini kopi dan investasi sudah menjadi tren gaya hidup agar lebih baik. Jadi investasi itu Kini Untuk Nanti," kata Loto dalam peluncuran SBR005 di Giyanti Coffee, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian calon pembeli melakukan pemesanan SBR005 setelah membaca ketentuan dalam Memorandum Informasi SBR005. Selanjutnya bisa dilakukan pembayaran melalui Bank Persepsi (Bank, ATM, mobile banking) dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan menggunakan kode pembayaran yang muncul setelah pemesanan selesai dan atau yang dikirimkan melalui email.
Selanjutnya pemesanan telah sukses ditandai dengan diterimanya nomor transaksi penerimaan negara (NTPN) serta notifikasi dari mitra distribusi setelah proses setelmen dilakukan.
Loto menambahkan tanggal 10 Januari 2019 merupakan pembukaan masa penawaran yang akan ditutup pada 24 Januari mendatang. Lalu pada 28 Januari adalah penetapan hasil penjualan.
"30 Januari proses setelmen. Kemudian untuk periode early redemption pada tanggal 27 Januari - 4 Februari 2020," jelas dia.
Tingkat kupon yang ditawarkan adalah sebesar 8,15% per tahun. Minimum pemesanan Rp 1 juta dengan tenor jatuh tempo 2 tahun atau 10 Januari 2021.
Keunggulan SBR005 ini adalah bisa di-redeem sebagian sebelum jatuh tempo. Selain itu kupon yang ditawarkan juga mengambang mengikuti perkembangan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate dengan kupon minimal. Jadi, jika ada kenaikan pada bunga acuan, maka kupon SBR005 juga akan meningkat.
Mitra distribusi penjualan SBR005 adalah Bareksa, BCA, Investree, BTN, BNI, Tanamduit, BRI, PermataBank, Mandiri, Modalku dan Trimegah.