"Kemarin (OPPO) baru keluarkan uang RMB 10 juta," ujar PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kemampuan teknologi perusahaan termasuk juga kecerdasan buatan (AI) hingga pengadaan teknologi 5G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, saat ini OPPO telah memiliki enam R&D yang tersebar di Silicon Valley, Yokohama, Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Dongguan.
"Ada di Jepang itu Sony Camera, ada di Shenzhen, ada di Beijing," ungkapnya.
Hasil dari pengembangan teknologi di R&D yang dimiliki, OPPO kini sudah memiliki cukup banyak hak paten, baik itu dari sisi teknologi AI atau desain smartphone seperti notch.
"Notch itu kan kami sudah punya dari lama. Patennya ada di China," katanya.
"Kebiasaan OPPO itu sebenarnya punya banyak inovasi, hanya belum dikeluarkan saja, karena merasa (misalnya) ini belum siap atau belum ada pabrikan yang buat, atau belum ada yang memikirkan itu," sambungnya.
Di Indonesia OPPO telah menginvestasikan modal awal sebanyak US$ 15 juta pada 2014 lalu untuk membangun pabrik perakitan termasuk penelitian divisi software.
"Di Indonesia gak begitu besar karena itu fungsinya (R&D) untuk pemenuhan TKDN, buat menghitung nilai TKDN, masuknya gimana, buat masukin ke handphone-nya gimana. Baru sebatas itu. Bukan R&D yang besar," ungkapnya.