"Chevron baru 2021, sejak kita teken nih minggu depan Rokan, sudah mulai ada program-program Pertamina bisa melakukan pengeboran di lapangan Rokan. Untuk menjaga penurunan produksi, kalau dibiarkan pasti turun," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Dia mengatakan, Blok Rokan merupakan salah satu andalan pemerintah untuk menjaga produksi minyak dalam jangka pendek. Sementara, untuk jangka panjang pemerintah mendorong kegiatan eksplorasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Syukur-syukur bisa naik tapi paling tidak laju penurunan bisa kita tahan," sambungnya.
Untuk diketahui, pemerintah mengumumkan pengelola Blok Rokan yang baru yakni Pertamina pada 31 Juli 2018. Pertamina baru benar-benar mengelola Blok Rokan pada tahun 2021.
Untuk mengelola Blok Rokan, Pertamina menawarkan bonus tanda tangan Rp 11,3 triliun, komitmen kerja pasti Rp 7,2 triliun, serta potensi pendapatan negara dalam 20 tahun ke depan sebesar US$ 57 miliar atau sekitar Rp 825 triliun. (hns/hns)